Evaluasi Hasil Lateks (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) terhadap Umur Tanaman dan Waktu Penyadapan

Abstract

Pengambilan data penelitian dilaksanakan dari September sampai November 2023 di Kebun Kawung PTPN IX. Dengan menggunakan dua umur tanaman 15 dan 11 tahun klon PB260 dan tiga waktu penyadapan yang berbeda yaitu, pukul 05.00, 06.00 dan pukul 07.00 WIB. Masing-masing waktu menggunakan 10 tanaman sample sehingga dibutuhkan 60 tanaman karet. Hasil percobaan menunjukan perolehan lateks paling banyak pada penyadapan pukul 05.00 WIB dengan rata-rata produksi harian sebesar 47 ml (umur 15 tahun) dan 29 ml (umur 11 tahun) diikuti pukul 06.00 WIB dengan perolehan rata-rata 25 ml (umur 15 tahun) dan 23 ml (umur 11 tahun) serta pukul 07.00 WIB dengan rata-rata produksi 21 ml (umur 15 tahun),dan 15 ml (umur 11 tahun). Perolehan lateks paling banyak pada penyadapan pukul 05.00 WIB dengan umur tanaman 15 tahun dan paling sedikit yaitu pada penyadapan pukul 07.00 pada umur 11 tahun.

The research data collection was carried out from September to November 2023 at the PTPN IX Kawung Garden. This study was conducted to evaluate the yield of latex obtained from different times of tapping and the age of the plants. The observation was conducted on the 15 and 11-year-old PB260 rubber clones, which were tapped at three different times: 5 am, 6 am, and 7 am with ten plant samples for each plant age and tapping time, respectively. In total, 60 plant samples were collected. The 15-year rubber clone produced a higher latex yield than the 11-year-old rubber clone. The 15-year-old plant produced 47 ml, 25 ml, and 21 ml when tapped at 5 am, 6 am, and 7 am, respectively. The 11-year-old rubber clone produced 29 ml, 23 ml, and 15 ml when tapped at 5 am, 6 am, and 7 am, respectively. 5 am was the best tapping time to produce a higher latex yield in the PB260 rubber clone.