Analisis Kredit Investasi Pembangunan Pabrik Pengolahan Beras Pt. Ams : Studi Kasus Analisis Permohonan Kredit Di Bank X""
Abstract
Kinerja perbankan selama tahun 2001 telah menunjukkan perbaikan seiring dengan membaiknya perekonomian nasional serta sebagai hasil dari berbagai langkah restrukturisasi menyeluruh yang dilakukan Pemerintah dan Bank Indonesia. Perbaikan kinerja perbankan antara lain tercermin dari meningkatnya penghimpunan dana, pemberian kredit baru, walaupun masih relatif kecil, permodalan, profitabilitas bank, serta menurunnya kredit bermasalah. Perkembangan penyaluran kredit perbankan Indonesia yang gencar dilakukan sebelum merebaknya krisis ekonomi dan moneter pada pertengahan 1997, sempat merosot drastis penyalurannya ketika badai krisis melanda. Tingginya suku bunga kredit saat itu (1998-1999) dan makin membengkaknya jumlah kasus kredit macet, membuat industri perbankan Indonesia harus ekstra hati-hati dalam menyalurkan kreditnya, yang mengakibatkan perkembangan penyaluran kredit oleh bank-bank nasional sempat merosot tajam pada tahun 1999. Dengan telah selesainya program rekapitalisasi perbankan nasional pada tahun 2000 lalu, membuat sejumlah bank-bank di Indonesia mulai kembali menyalurkan kreditnya, meskipun belum optimal. Kredit yang disalurkan perbankan nasional pada akhir Desember 2001 telah meningkat sebesar 14,35% dibandingkan total kredit yang disalurkan sepanjang tahun 2000 lalu. Jika pada tahun 2000 total kredit yang disalurkan hanya sebesar Rp 269.000 milyar, maka pada akhir Desember 2001 total kredit yang disalurkan sektor perbankan telah mencapai Rp 307.594 milyar. Bank "X" sebagai salah satu bank peserta rekapitalisasi yang sudah dapat melakukan ekspansi kredit harus sangat selektif dalam memilih calon debiturnya dan juga lebih ketat dalam mengalokasikan kreditnya. Kejatuhan sektor-sektor ekonomi seperti jasa, konstruksi, dan perindustrian pada saat terjadi krisis ekonomi juga tidak terlepas dari pengamatan perbankan. Oleh sebab itu sektor ekonomi yang akan dibiayai oleh Bank "X" juga lebih difokuskan pada sektor usaha yang berorientasi ekspor dan berbasiskan sumber daya domestik termasuk di dalamnya usaha menengah kecil. Salah satu sektor yang mengandalkan sumber daya domestik adalah sektor pertanian (agribisnis dan agroindustri) yang telah terbukti dapat bertahan pada saat Indonesia dilanda krisis ekonomi dan krisis moneter. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam sektor agroindustri adalah PT. AMS yang berusaha di bidang industri pengolahan dan perdagangan beras. Melihat kondisi pasar saat ini dimana beras masih merupakan bahan makanan utama penduduk Indonesia, maka perusahaan merencanakan untuk membangun pabrik pengolahan beras dengan kapasitas yang lebih besar dan peralatan yang lebih modern dibandingkan dengan pabrik pengolahan beras yang telah dipunyai group usahanya yaitu CV. AM. Untuk merealisasikan rencana tersebut dibutuhkan dana yang cukup besar yang akan dipenuhi dengan modal sendiri maupun dengan pinjaman dari Bank. Bagi Bank "X", permohonan fasilitas kredit oleh PT. AMS tersebut merupakan suatu kesempatan dalam rangka menyalurkan kredit kepada debitur yang potensial. Karena dengan memberikan kredit kepada perusahaan yang mempunyai prospek baik maka bank akan memperoleh pendapatan bunga dan jasa perbankan lainnya di samping pokok
Collections
- MT - Business [1573]