dc.contributor.advisor | Arifin, Bustanul | |
dc.contributor.advisor | Gumbira-Said,E | |
dc.contributor.author | Efrida | |
dc.date.accessioned | 2024-08-06T06:42:25Z | |
dc.date.available | 2024-08-06T06:42:25Z | |
dc.date.issued | 2001 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155887 | |
dc.description.abstract | Sebagai pusat perekonomian DKI Jakarta diduga akan terus menjadi daya tarik bagi penduduk lain di sekitar maupun dari luar Jakarta untuk ikut mengadu nasib meningkatkan taraf hidupnya. Banyaknya korban pemutusan hubungan kerja akibat terpuruknya perekonomian Indonesia umumnya dan DKI khususnya, mengakibatkan perluasan kesempatan kerja di perkotaan dalam sektor formal kurang mampu menyerap seluruh angkatan kerja. Kelebihan angkatan kerja yang tidak tertampung dan tidak mempunyai ketrampilan khusus, sedangkan mereka harus mempertahankan hidup, sehingga mereka masuk ke sektor informal. Masalah-masalah sektor informal dapat diidentifikasikan sebagai berikut: kebijakan pembinaan yang bertentangan satu dengan yang lain, belum adanya tujuan dan sasaran yang jelas dalam pembinaan sektor informal, belum adanya target dalam pembinaan sektor informal, banyaknya pungutan liar terhadap sektor informal, belum terpadunya upaya pembinaan antar instansional baik di jajaran maupun di luar Pemda DKI Jakarta, banyaknya instansi yang menangani sektor informal, pola pembinaan yang kurang jelas karena masing-masing instansi melakukan pembinaan dengan persepsi yang berbeda. dst... | |
dc.description.abstract | Sebagai pusat perekonomian DKI Jakarta diduga akan terus menjadi daya tarik bagi penduduk lain di sekitar maupun dari luar Jakarta untuk ikut mengadu nasib meningkatkan taraf hidupnya. Banyaknya korban pemutusan hubungan kerja akibat terpuruknya perekonomian Indonesia umumnya dan DKI khususnya, mengakibatkan perluasan kesempatan kerja di perkotaan dalam sektor formal kurang mampu menyerap seluruh angkatan kerja. Kelebihan angkatan kerja yang tidak tertampung dan tidak mempunyai ketrampilan khusus, sedangkan mereka harus mempertahankan hidup, sehingga mereka masuk ke sektor informal. Masalah-masalah sektor informal dapat diidentifikasikan sebagai berikut: kebijakan pembinaan yang bertentangan satu dengan yang lain, belum adanya tujuan dan sasaran yang jelas dalam pembinaan sektor informal, belum adanya target dalam pembinaan sektor informal, banyaknya pungutan liar terhadap sektor informal, belum terpadunya upaya pembinaan antar instansional baik di jajaran maupun di luar Pemda DKI Jakarta, banyaknya instansi yang menangani sektor informal, pola pembinaan yang kurang jelas karena masing-masing instansi melakukan pembinaan dengan persepsi yang berbeda. dst... | |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.subject.ddc | Manajemen Sumber Daya Manusia | id |
dc.title | Institusionalisasi Pemberdayaan Sektor Informal Di Dki Jakarta, Studi Kasus Dikecamatan Tanah Abang Kotamadya Jakarta Pusat | id |
dc.subject.keyword | : Institusionalisasi | |
dc.subject.keyword | Pemberdayaan | |