Evaluasi Pemberian Tepung Bawang Dayak dalam Pakan terhadap Performa, Kualitas Telur dan Status Kesehatan Puyuh

Abstract

Pemahaman akan pentingnya kebutuhan gizi meningkatkan permintaan protein asal hewani, salah satunya adalah telur puyuh. Komposisi dan kualitas gizi telur dapat dibentuk melalui modifikasi pakan dengan memproduksi telur fungsional bagian dari pangan fungsional, sehingga menghasilkan produk telur dengan gizi yang lebih sehat bagi konsumen. Salah satu modifikasi pakan adalah dengan penggunaan minyak ikan lemuru yang mengandung asam lemak tak jenuh omega-3 yang dapat meningkatkan produksi dan kualitas telur. Asam lemak tak jenuh rentan terhadap oksidasi, sehingga pemberian antioksidan alami diharapkan dapat mencegah oksidasi asam lemak. Bawang dayak (Eleutherine palmifolia) merupakan tanaman herbal dari Pulau Kalimantan yang tergolong fitobiotik dengan mengandung senyawa fitokimia yang dapat berfungsi sebagai antibakteri, antioksidan dan antiimflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian tepung bawang dayak dalam pakan terhadap performa, kualitas telur dan status kesehatan puyuh (Coturnic-coturnix japonica) umur 8-14 minggu. Puyuh sebanyak 160 ekor umur 8 minggu didistribusikan sesuai dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) kedalam 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0: pakan kontrol, P1: pakan mengandung 0,1% tepung bawang dayak, P2: pakan mengandung 0,2% tepung bawang dayak, P3: pakan mengandung 0,3% tepung bawang dayak. Peubah yang diamati terdiri atas performa puyuh (konsumsi pakan, produksi telur, bobot telur, produksi massa telur, konversi pakan), kualitas fisik telur (indeks telur, persentase bobot putih, kuning dan bobot kerabang telur, tebal kerabang telur, warna kuning telur, haugh unit, indeks putih dan kuning telur), kualitas kimia kuning telur (kandungan kolesterol, kandungan asam lemak kuning telur dan kadar malondialdehide/MDA), hematologi darah puyuh, daya simpan telur dan income over feed cost/IOFC. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (analysis of variance/ANOVA) dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Tukey dan uji lanjut Polinomial Ortogonal untuk menentukan dosis optimal pada peubah produksi telur harian, produksi massa telur dan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung bawang dayak sampai dengan 0,3% dalam pakan mengandung minyak ikan lemuru mampu meningkatkan produksi telur harian 5,86%, dan produksi massa telur 7,44%, mampu menurunkan konversi pakan 5,76%, kandungan kolesterol 11,63% dan kadar MDA 40,87% serta menghasilkan rasio omega-6 dan omega-3 yang ideal dan mampu menjaga kesehatan puyuh, namun belum mampu mempertahankan kualitas telur yang disimpan selama 21 hari pada suhu ruang. Analisis polinomial ortogonal menunjukkan bahwa model regresi kuadrat pemberian tepung bawang dayak dosis optimal untuk produksi telur harian sebesar 0,255%, produksi massa telur sebesar 0,264%, dan konversi pakan sebesar 0,258%.