Distribusi dan Karakteristik Mikroplastik di dekat Pantai Utara dan Tengah Laut Maluku

Abstract

Tingkat penelitian mengenai sampah laut di perairan Banggai, masih termasuk rendah, sedangkan perairan ini memiliki potensi terkontaminasi mikroplastik. Pengambilan sampel air pada penelitian BUDEE 2022 menggunakan Rosette Sampler dengan kedalaman kurang lebih 5 meter. Sampling mikroplastik diambil di dua wilayah yang berbeda, yaitu dekat pantai dan laut lepas, sebanyak 6 titik stasiun pengamatan. Pola sebaran arus di perairan Banggai bervariasi secara musiman. Musim barat massa air bergerak dari Laut Sulawesi menuju Laut Maluku, dan Musim timur massa air bergerak dari Laut Seram menuju Laut Maluku dan kemudian mengikuti jalur wilayah Sulawesi menuju Teluk Tomini. Presentasi mikroplastik tertinggi hingga terendah berdasarkan ukurannya adalah adalah 300-500 µm 40,2%, 500-1000 µm 31,2%, >1000 µm 17,3%, dan <300 µm 11,5%, sedangkan berdasarkan bentuknya Fragmen 50,9%, Fiber 34,9%, Film 9,1%, Granula 5,4%. Warna mikroplastik teridentifikasi dalam penelitian ini berwarna kuning sebesar 38.2%. Distribusi kelimpahan mikroplastik antara laut lepas dan wilayah pesisir menunjukkan perbedaan yang signifikan di wilayah pesisir sebanyak 9750 partikel/m3 dan di wilayah laut lepas sebanyak 2602,74 partikel/m3 Sirkulasi massa air di Laut Maluku berperan sebagai media yang mengangkut partikel mikroplastik yang terbawa oleh arus yang bergerak ke arah utara dari Laut Seram melalui Selat Lifamatola menuju Laut Maluku