Analisis Usaha Budidaya Hijauan Pakan Ternak pada Varietas Rumput yang Berbeda di Sarjana Farm Sukabumi
Date
2024Author
Nurdiansyah, Maulana
Ayuningtyas, Gilang
S, Tekad Urip Pambudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Ketersediaan pakan hijauan yang terbatas akan mempengaruhi produktivitas hewan ternak. Menurut data BPS Provinsi Jawa Barat populasi sapi potong dan sapi perah meningkat dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2022. Seiring dengan bertambahnya populasi sapi potong dan sapi perah maka kebutuhan hijauan juga akan bertambah. Tujuan dari analisis usaha ini adalah menganalisis kegiatan mulai dari kegiatan pra pemeliharaan sampai pemanenan, menganalisis tingkat kelayakan usaha, dan mengetahui penyerapan lapangan pekerjaan kerja bagi masyarakat sekitar. Metode pengumpulan data mulai dari observasi, wawancara, dan studi pustaka yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan di Sarjana Farm. Saat ini Sarjana Farm memiliki 17 koleksi hijauan dengan luas lahan 10 Ha. Hasil sampel setiap 1 m2 pemanenan rumput odot 10 kg, rumput odot super 15 kg, rumput pakchong 27 kg, dan untuk rumput gama umami 20 kg. Kendala yang dialami selama proses budidaya hanya satu yaitu pada saat musim kemarau yang mengakibatkan kurangnya pasokan air untuk kebutuhan hidup rumput. Nilai R/C yang dihasilkan sebesar 1,9 yang artinya usaha ini layak untuk dijalankan. Limited availability of forage will affect livestock productivity. According to
BPS data from West Java Province, the population of beef cattle and dairy cattle
will increase from 2020 to 2022. As the population of beef cattle and dairy cattle
increases, the need for forage will also increase. The aim of this business analysis
is to analyze activities starting from pre-maintenance activities to harvesting,
analyze the level of business feasibility, and determine the absorption of
employment opportunities for the surrounding community. Data collection methods
start from observation, interviews, and literature studies related to activities
carried out at Sarjana Farm. Sarjana Farm has 17 forage collections with a land
area of 10 Ha. The sample results for every 1 m2
of odot grass harvested are 10 kg,
super odot grass 15 kg, pakchong grass 27 kg, and for gama umami grass 20 kg.
There is only one obstacle experienced during the cultivation process, namely
during the dry season which results in a lack of water supply for the grass's living
needs. The resulting R/C value is 1,9 which means this business is feasible to run.