Manajemen Risiko Operasional Perusahaan Logistik (Studi Kasus: CV Putra Tunggal Perkasa)
Date
2024Author
adjie, Dymas pramudya
Novianti, Tanti
Kamilah, Khairiyah
Metadata
Show full item recordAbstract
CV Putra Tunggal Perkasa adalah perusahaan logistik yang menyediakan jasa transportasi untuk mitra tunggalnya yaitu PT Pasopa Naga Plastik. Pada proses bisnisnya CV Putra Tunggal Perkasa belum menerapkan sistem manajemen risiko yang tepat yaitu ISO 31000:2018 sehingga masih mengalami berbagai risiko operasional seperti kasus klaim yang terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi; menganalisis risiko; serta merumuskan strategi dalam penanganan risiko bagi CV Putra Tunggal Perkasa. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dengan memberikan penilaian berdasarkan nilai Risk Priority Number (RPN) dan dilanjutkan penanganan risiko dengan nilai kritis. Penelitian ini diambil bulan Februari hingga bulan Juni 2024 di Kota Padang dengan 7 orang responden dilakukan wawancara mendalam. Diperoleh 19 risiko operasional yang teridentifikasi dengan 5 area lingkup operasional, 5 risiko yang diberikan perlakuan risiko dengan nilai RPN yang berada di atas atau sama dengan nilai kritis yaitu kerusakan truk pada saat proses pengiriman, kecelakaan truk pada saat proses pengiriman, karyawan yang tidak jujur, bencana alam, dan kemampuan PT Pasopa Naga Plastik sebagai mitra menurun. CV Putra Tunggal Perkasa is a logistics company that provides transportation services for its sole partner, PT Pasopa Naga Plastik. In its business processes, CV Putra Tunggal Perkasa has not yet implemented an appropriate risk management system, namely ISO 31000:2018, resulting in various operational risks, such as the increasing number of claims. This study aims to identify, analyze risks, and formulate strategies for risk management for CV Putra Tunggal Perkasa. The method used in this study is Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), which assesses risks based on the Risk Priority Number (RPN) and follows up with critical risk handling. The research was conducted from February to June 2024 in Padang City, involving in-depth interviews with seven respondents. The study identified 19 operational risks across five operational areas, with five risks requiring special treatment due to RPN values at or above the critical level: truck damage during delivery, truck accidents during delivery, dishonest employees, natural disasters, and the decreased capability of PT Pasopa Naga Plastik as a partner.
Collections
- UT - Business [425]