Show simple item record

dc.contributor.advisorSailah, Illah
dc.contributor.advisorMarimin
dc.contributor.advisorRomli, Muhammad
dc.contributor.advisorDenni, Alex
dc.contributor.authorMursiti
dc.date.accessioned2024-08-02T07:00:22Z
dc.date.available2024-08-02T07:00:22Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155458
dc.description.abstractMURSITI. Strategi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia Unggul Agroindustri Gula Tebu di Era Industri 4.0. Dibimbing oleh ILLAH SAILAH, MARIMIN, MUHAMMAD ROMLI, dan ALEX DENNI. Permasalahan SDM agroindustri gula tebu di pabrik gula saat ini disebabkan beberapa hal seperti tidak adanya standar kompetensi dan infrastruktur kompetensi lainnya, SDM yang tidak link and match dengan kebutuhan industri, perlunya penerapan artificial intelligence lebih luas di pabrik gula, rendahnya budaya industri di daerah Indonesia, serta kurangnya karyawan yang analitis, cerdas dan bersifat sosial. Hal ini menjadi perhatian pemerintah dalam upaya pengembangan SDM untuk mencapai swasembada gula. Berdasarkan permasalahan tersebut, telah diperoleh solusi konseptual berupa serangkaian kegiatan dalam mewujudkan transformasi sistem pengembangan SDM, telah teridentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan SDM seperti ketersediaan tenaga kerja, kebutuhan tenaga kerja, kesenjangan tenaga kerja, penyerapan tenaga kerja, ketersediaan tenaga kerja terampil, produktivitas kerja, output potensial tenaga kerja dalam bentuk diagram lingkar sebab dan akibat, serta kemudahan pemahaman sistem pengembangan SDM dalam bentuk diagram kotak hitam yang terdiri dari faktor input-proses-output baik yang yang dikehendaki dan tidak dikehendaki. Tebu merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Data statistik dalam 5 tahun terakhir (2018–2022), rata-rata jumlah produksi gula sebesar 2.208.000 ton/tahun, produktivitas rata-rata tebu sebesar 67,88 ton/ha masih jauh lebih rendah dari ratarata produktivitas tebu dunia sebesar 100 ton/ha. Di masa mendatang, pemerintah berupaya agar Indonesia dapat mencapai swasembada gula. Salah satu strategi untuk meningkatkan daya saing pabrik gula adalah adanya dukungan sumber daya manusia unggul yang memadai. Secara umum, modernisasi industri gula di Indonesia berjalan cukup lambat diakibatkan mesin pabrik tua yang mayoritas masih digunakan pabrik gula. Hal ini dapat diperbaiki dengan memanfaatkan teknologi untuk membangun industri gula. Pertanian 4.0 ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomatisasi yang terintegrasi dengan jaringan internet. Tantangan SDM di era Industri 4.0 mengakibatkan peran manusia digantikan oleh teknologi seperti robot, artificial intelligent dan sistem canggih sehingga pemangku kepentingan diharapkan mengembangkan SDM yang mampu mengawal teknologi 4.0. Penelitian ini berfokus pada SDM yang merupakan aset penting di era Industri 4.0 untuk mengawal perubahan teknologi yang cepat serta juga diharapkan memberikan output signifikan terhadap organisasi. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis situasi SDM agroindustri gula tebu di era Industri 4.0; (2) Mengevaluasi teknologi gula tebu, merancang pemetaan kompetensi, standar dan kualifikasi kompetensi kerja SDM agroindustri gula tebu; dan (3) Merancang strategi kebijakan pengembangan SDM agroindustri gula tebu di era Industri 4.0. Analisis situasi SDM agroindustri gula tebu menggambarkan permasalahan SDM yang sedang terjadi di era industri 4.0 dituangkan dalam bentuk rich picture dan mendefinisikan akar permasalahan dalam pengembangan SDM. Selanjutnya, telah dilakukan evaluasi terhadap teknologi produksi dengan dengan menggunakan dua metode yaitu pengambilan keputusan non-numerik multi expert multi criteria v dan pengambilan keputusan numerik. Kedua metode menghasilkan keputusan yang sama yaitu bagian tebang-muat-angkut menjadi prioritas yang memerlukan teknologi baru. Selain analisis hasil evaluasi teknologi produksi gula, juga telah dilakukan analisis terhadap SKKNI bidang gula kristal rafinasi dengan hasil bahwa SKKNI tersebut telah mengidentifikasi unit kompetensi pada proses pemurnian sampai penyelesaian gula. Berdasarkan kedua analisis evaluasi teknologi dan SKKNI gula kristal rafinasi maka fokus pemetaan kompetensi gula tebu adalah pada bidang tebang-muat-angkut dan penggilingan. Objek penelitian dilakukan terhadap pabrik gula di Indonesia yang telah menerapkan teknologi 4.0. Hasil pemetaan kompetensi bidang tebang-muat-angkut dan penggilingan menghasilkan lima puluh tujuh unit kompetensi. Pemetaan kompetensi yang dihasilkan dapat dijadikan acuan untuk membentuk infastruktur kompetensi SDM agroindustri gula tebu. Proses verifikasi dan validasi juga telah dilakukan di pabrik gula tempat dimana dilakukan penelitian bersama pakar. Penelitian bidang sumber daya manusia agroindustri gula tebu termasuk jarang dilakukan padahal penting untuk keberlanjutan industri gula tebu. SDM menjadi salah satu penyebab terjadinya efisiensi pabrik gula belum optimal. Peran pemangku kepentingan sangat penting dalam hal ini. Diperlukan strategi kebijakan pengembangan SDM 4.0 agroindustri gula tebu sebagai rekomendasi guna mendukung terwujudnya sumber daya manusia unggul agroindustri gula tebu di era Industri 4.0 untuk mendukung pembangunan industri nasional 2035. Penelitian ini menggunakan metode soft system methodology dan scenario planning. Hasil penelitian telah mampu memetakan posisi pabrik gula tebu saat ini dalam bentuk empat kuadran. Berdasarkan kondisi tersebut, telah dihasilkan empat skenario SDM 4.0, yaitu (1) SDM unggul menuju SDM 4.0; (2) SDM dasar menuju SDM 4.0; (3) SDM waspada menuju SDM 4.0; (4) SDM kritis menuju SDM 4.0. Adapun asumsi model yang digunakan yaitu SDM pelatih yang tersedia dan berkualitas baik, kurikulum yang efektif, infrastruktur yang memadai, adanya komitmen dan kesadaran akan pentingnya pelaksanaan pelatihan, tersedianya anggaran, sistem pertanian yang efektif, birokrasi kementerian yang ramping. Penelitian ini telah mengidentifikasi beberapa rekomendasi strategi kebijakan pengembangan SDM unggul pada agroindustri gula tebu sebanyak tiga belas (13) buah kebijakan yaitu: (1) Fasilitasi infrastruktur kompetensi; (2) Fasilitasi insentif berupa pendidikan dan pelatihan baik hard dan soft skills; (3) Fasilitasi pembekalan sertifikasi dan sertifikasi bagi tenaga kerja; (4) Fasilitasi super tax deduction untuk industri dalam rangka pengembangan pendidikan dan pelatihan; (5) Fasilitasi hibah penelitian untuk pengembangan industri gula; (6) Fasilitasi insentif bagi industri yang membangun pabrik gula di wilayah tertentu; (7) Kurikulum berbasis kompetensi; (8) Fasilitasi insentif untuk pabrik gula dalam mengadopsi teknologi gula tebu; (9) Penggunaan SDM lokal di sekitar industri beroperasi; (10) Industri memberikan tempat magang bagi siswa/mahasiswa; (11) Praktisi industri memberikan pengetahuan terkini ke dunia pendidikan formal; (12) Pengembangan kelembagaan tebu; dan (13) Fasilitasi infrastruktur perkebunan tebu.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia Unggul Agroindustri Gula Tebu di Era Industri 4.0id
dc.title.alternative
dc.typeDisertasi
dc.subject.keywordAgroindustri Gula Tebuid
dc.subject.keywordIndusri 4.0,id
dc.subject.keywordStrategi Kebijakanid
dc.subject.keywordSumber Daya Manusia Unggulid


Files in this item

No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record