Kesesuain Habitat Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) Melalui Pemodelan Maximum Entropy di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

Abstract

Harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) merupakan subspesies harimau endemik Indonesia yang terancam punah akibat degradasi habitat oleh kegiatan manusia, sehingga diperlukan upaya konservasi untuk menjaga kelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan menganalisis kesesuaian habitat serta menduga faktor lingkungan yang berpengaruh pada model di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) menggunakan model Maximum Entropy (MaxEnt). Data presence harimau dan variabel lingkungan diperoleh melalui TNBBS serta Wildlife Conservation Society (WCS) dan pengunduhan dari internet. Analisis data menggunakan RStudio dan Microsoft Excel untuk menentukan indeks fragmentasi habitat dan analisis multikolinearitas. Data tersebut kemudian diolah dalam software MaxEnt yang menghasilkan model kesesuaian habitat bersifat baik (AUC = 0,869). Model dikategorikan menjadi kurang sesuai (162.720 ha), cukup sesuai (75.678 ha), sesuai (49.865 ha), dan sangat sesuai (29.582 ha). Variabel yang paling berpengaruh terhadap model adalah jarak dari satwa mangsa (PC = 74,3%; PI = 67,3%).

The Sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae) is an endemic subspecies of tiger in Indonesia that is critically endangered due to habitat degradation caused by human activities. Therefore, conservation efforts are necessary to ensure its preservation. This study aims to map and analyze habitat suitability and estimate environmental factors affecting the model in Bukit Barisan Selatan National Park (BBSNP) using the Maximum Entropy (MaxEnt) model. Presence data of the tigers and environmental variables were obtained from BBSNP, the Wildlife Conservation Society (WCS), and from the internet. Data analysis was conducted using RStudio and Microsoft Excel to determine habitat fragmentation indices and multicollinearity analysis. The data then processed in the MaxEnt software, which produced a habitat suitability model with good performance (AUC = 0.869). The model then categorized into less suitable (162,720 ha), moderately suitable (75,678 ha), suitable (49,865 ha), and highly suitable (29,582 ha). The most influential variable on the model was the distance from prey (PC = 74.3%; PI = 67.3%).