Sifat Mikrobiologi dan Organoleptik Yoghurt dengan Bahan Dasar Susu Bebas Laktosa
Abstract
Beberapa orang tidak dapat mengonsumsi susu karena mengalami intoleransi
laktosa. Dalam menanggulangi masalah tersebut, industri susu memanfaatkan
enzim laktase (ß-galaktosidase) untuk memproduksi susu bebas laktosa. Susu bebas
laktosa dapat diolah menjadi berbagai olahan produk, salah satunya yaitu yoghurt.
Penelitian ini bertujuan menganalisis sifat mikrobiologi dan organoleptik yoghurt
dengan bahan dasar susu bebas laktosa. Rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji t dengan perlakuan bahan dasar yoghurt yang berbeda yaitu
susu bebas laktosa dan susu biasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yoghurt
bebas laktosa tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap total bakteri asam laktat
dan nilai pH. Hasil pengujian hedonik dan mutu hedonik berpengaruh nyata pada
parameter warna, sedangkan pada parameter aroma, rasa, dan kekentalan tidak
berpengaruh nyata. Hasil p Some people cannot consume milk because they are lactose intolerance. To
overcome this problem, the dairy industry uses the enzyme lactase (ß-galactosidase)
to produce lactose-free milk. Lactose-free milk can be processed into various
products, one of which is yogurt. This study aimed to analyze the microbiological
and organoleptic properties of yogurt based on lactose-free milk. The design used
in this study was a t-test with different of yogurt base ingredients, namely lactosefree milk and regular milk. The results showed that lactose-free yoghurt had no
significant effect (P>0.05) on total lactic acid bacteria and pH value. The results of
hedonic testing and hedonic quality had a significant effect on the color parameters,
while the aroma, taste and viscosity parameters had no significant effect. The results
of this study showed that yoghurt can be made from lactose-free milk.