Show simple item record

dc.contributor.advisorBurhanuddin
dc.contributor.authorSadiva, Alya
dc.date.accessioned2024-07-31T04:12:29Z
dc.date.available2024-07-31T04:12:29Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155181
dc.description.abstractTanaman kastuba (Euphorbia pulcherrima) memiliki permintaan yang signifikan di Indonesia, terutama menjelang perayaan Natal dan Hari Kemerdekaan Indonesia. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman hias yang popular dengan warna daun merah cerah. Tujuan penerapan Good Agriculture Practice (GAP) untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, dan kuantitas tanaman, serta mengevaluasi penjadwalan pada budidaya. Penelitian ini didapat dari hasil pengamatan lapangan pada proses budidaya sampai pascapanen yang belum maksimal dengan menggunakan analisis fishbone untuk mengidentifikasi akar penyebab utama dari suatu masalah atau kondisi untuk memahami dan mengatasi masalah dengan lebih efektif, selanjutnya dapat diterapkan GAP yang terfokus pada masalah utama yang telah diidentifikasi dengan membandingkan kualitas sebelum dan sesudah penerapan GAP dengan menggunakan metode deskriptif komparatif. Selain itu, perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian setelah penerapan GAP dilakukan dengan metode PERT-CPM untuk mengevaluasi atau meninjau ulang operasi penerapan GAP yang akan dilakukan untuk mengurangi terjadinya gangguan, hambatan, dan penundaan kegiatan.
dc.description.abstractPoinsettia plants (Euphorbia pulcherrima) are in significant demand in Indonesia, especially around Christmas and Independence Day. This plant is known as a popular ornamental plant, with bright red leaf color. The purpose of applying Good Agriculture Practice (GAP) is to improve the quality, productivity, and quantity of plants, as well as evaluate the scheduling of the cultivation. This research is based on the results of observations in the field on the process of cultivation to post-harvest that has not been maximized by using fishbone analysis to identify the main root causes of a problem or condition to understand and overcome problems more effectively, then GAP can be applied which focuses on the main problems that have been identified by comparing the quality before and after the application of GAP using a comparative descriptive method. In addition, planning, scheduling, and control after GAP implementation are carried out using the PERT-CPM method to evaluate or review GAP implementation operations to be carried out to reduce the occurrence of interruptions, obstacles, and delays in activities.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenerapan Good Agriculture Practice (GAP) Tanaman Kastuba di PT Kebun Ciputri Molek Cianjur Jawa Baratid
dc.title.alternativeThe Implementation of Good Agriculture Practice (GAP) for Poinsettia Plants at PT Kebun Ciputri Molek Cianjur West Java
dc.typeTugas Akhir
dc.subject.keywordfishboneid
dc.subject.keywordGood Agriculture Practiceid
dc.subject.keywordkastubaid
dc.subject.keywordtulang ikanid
dc.subject.keywordpoinsettiaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record