Show simple item record

dc.contributor.advisorLatifah, Melly
dc.contributor.advisorRiany, Yulina Eva
dc.contributor.authorHannako, Nasuha Yazu
dc.date.accessioned2024-07-30T07:49:39Z
dc.date.available2024-07-30T07:49:39Z
dc.date.issued024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155106
dc.description.abstractPenggunaan internet yang semakin meningkat terutama di kelompok usia remaja menyebabkan berbagai dampak seperti peningkatan interaksi social dan media pembelajaran hingga dampak buruk seperti peningkatakan perilaku agresif di dunia maya (cyberbullying). Penelitian bertujuan 1) mengidentifikasi karakteristik keluarga, karakteristik responden, kelekatan orang tua-anak, harga diri, kepuasan hidup, penggunaan internet bermasalah, dan cyberbullying pada remaja; 2) Menganalisis hubungan karakteristik responden dan karakteristik keluarga dengan kelekatan orang tua-anak, harga diri, kepuasan hidup, penggunaan internet bermasalah, dan cyberbullying pada remaja; 3) Menganalisis pengaruh kelekatan orang tua-anak, harga diri, remaja, kepuasan hidup, penggunaan internet bermasalah terhadap perilaku cyberbullying pada remaja. Lokasi penelitian dilakukan di Kota Padang dengan responden merupakan siswa tingkat SMP-SMA. Penelitian dilakukan dua tahap, yakni studi pendahuluan dan studi lanjutan. Studi pendahuluan dilakukan untuk menemukan fenomena cyberbullying pada remaja di Kota Padang mengingat informasi cyberbullying di Kota Padang yang sangat terbatas. Metode yang digunakan pada studi ini adalah metode survei online. Studi pendahuluan melibatkan 103 responden yang merupakan siswa tingkat SMP-SMA di kota Padang dengan pengambilan data menggunakan survei secara online. Hasil studi menemukan sebanyak 75 responden yang melihat atau menemukan peristiwa cyberbullying di sekitar mereka. Sebanyak 39 responden pernah mengalami cyberbullying dan sebesar 31 responden mengaku pernah melakukan cyberbullying. Penelitian selanjutnya dilakukan untuk menguji pengaruh kelekatan orangtua-anak, harga diri, kepuasan hidup, penggunaan internet bermasalah terhadap perilaku cyberbullying pada remaja. Pendekatan dan metode dalam penelitian ini yakni pendekatan kuantitatif dengan desain ekspalanatori. Pengumpulan data melalui metode survei secara daring. Populasi pada penelitian ini merupakan siswa sekolah tingkat SMP dan SMA dengan karakteristik memiliki kedua orangtua dan aktif menggunakan internet. Teknik pengambilan contoh berupa cluster random sampling dengan responden sebanyak 376 siswa. Hasil data penelitian diindeks lalu dilakukan analisis data yakni analisis deskriptif dan analisis inferensia (uji hubungan dengan Korelasi Pearson dan uji pengaruh dengan SEM). Hasil penelitian menunjukkan usia responden yang mengikuti penelitian pada rentang usia 12-18 tahun dengan rata-rata usia responden sekitar 14.96 tahun dengan sebaran jenis kelamin remaja perempuan menjadi proporsi terbesar sebesar 64.9 persen. Berdasarkan dengan tingkat pendidikan, sebanyak 199 responden (52.9%) berada pada tingkat sekolah menengah atas (SMA). Pada karakteristik keluarga, ditemukan rentang usia ayah responden berada pada usia 36-69 tahun dengan rata-rata usia ayah sebesar 48.8 tahun. Usia ibu responden berada pada rentang usia 33-67 tahun dengan rata-rata usia ibu responden sebesar 45.65 tahun. Sebanyak 39.1 ayah responden memiliki lama tingkat pendidikan akhir selama 12 tahun dengan rata-rata lama pendidikan ayah sebesar 13.75 tahun. Tingkat pendidikan ibu responden memiliki proporsi terbesar lama pendidikan 16 tahun (38.6%) dengan rata-rata lama Pendidikan ibu sebesar 14.06 tahun. Untuk status pekerjaan, proporsi terbesar pada ayah responden hanya 8 ayah responden berstatus tidak bekerja dan sebanyak 174 ibu memiliki status tidak bekerja. Dalam hal tingkat pendapatan, sebesar 22.6 persen ayah responden memiliki tingkat pendapatan di atas Rp 5000000 sedangkan sebesar 51.1 persen ibu memiliki tingkat pendapatan di bawah Rp 1000000. Hasil uji deskriptif variabel menunjukkan nilai rata-rata kelekatan orangtua anak sebesar 63.84. Sebanyak 162 responden memiliki tingkat kelekatan dengan orangtua pada tingkat sedang. Variabel harga diri memiliki nilai rata-rata sebesar 55.86 dan sebanyak 232 responden memiliki tingkat harga diri yang rendah. Nilai rata-rata kepuasan hidup responden sebesar 67.93. Sebanyak 159 responden memiliki tingkat kepuasan hidup pada tingkat sedang. Nilai rata-rata penggunaan internet bermasalah responden secara keseluruhan sebesar 43.52. Sebanyak 332 responden memiliki tingkat penggunaan internet yang rendah. Perilaku cyberbullying memiliki nilai rata-rata sebesar 17.46 dengan proporsi terbesar responden berada pada tingkat rendah (375 responden). Hasil uji hubungan menunjukkan kelekatan orang tua – anak berkorelasi posistif signifikan dengan pendapatan ayah serta berkorelasi negatif signifikan dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan usia orang tua. Harga Diri berkorelasi negatif dengan usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan serta berkolerasi positif signifikan dengan tingkat pendidikan ibu dan pendapatan ayah. Kepuasan hidup berkorelasi negatif signifikan dengan usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan serta berkorelasi positif signifikan dengan tingkat pendidikan orang tua dan pendapatan ayah. Penggunaan internet bermasalah berkorelasi positif signifikan dengan usia dan tingkat pendidikan. Dan perilaku cyberbullying berkorelasi positif signifikan dengan usia serta berkorelasi negatif signifikan dengan jenis kelamin. Lama pendidikan ayah dan ibu berhubungan negatif signifikan dengan perilaku cyberbullying. Uji pengaruh menggunakan analisis SEM dengan bantuan AMOS 21. Hasil analisis SEM menunjukkan perilaku cyberbullying dipengaruhi oleh kepuasan hidup dan penggunaan internet bermasalah. Hasil uji mediasi menemukan kepuasan hidup menjadi mediator pengaruh kelekatan orang tua-anak dan self-esteem terhadap perilaku cyberbullying. Pengguna internet bermasalah juga memediasi pengaruh self-esteem terhadap perilaku cyberbullying. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan seperti pengukuran kelekatan orang tua-anak lebih baik diukur pada ayah dan ibu sehingga dapat melihat perbedaan signifikansi pengaruh ayah dan ibu terhadap perilaku cyberbullying pada remaja di tiap tingkat sekolah. Kriteria responden pada “aktif di media sosial” bukan penentu responden mengalami masalah dalam penggunaan internet. Dan penelitian ini hanya berfokus pada perilaku perundungan di dunia maya, diharapkan penelitian ke depannya dapat juga berfokus pada dampak dari perilaku perundungan tidak hanya pada korban namun juga bagi pelaku perundungan. Selain itu, penelitian diharapkan dapat menjadi pengetahuan yang penting mengenai pengaturan penggunaan internet secara bijak serta dampak yang ditimbulkan dari perilaku cyberbullying baik bagi diri sendiri hingga orang lain.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKelekatan Orangtua-Anak, Harga Diri, Kepuasan Hidup, Penggunaan Internet Bermasalah, dan Perilaku Cyberbullying pada Remaja di Kota Padangid
dc.title.alternative
dc.typeTesis
dc.subject.keywordRemajaid
dc.subject.keywordcyberbullyingid
dc.subject.keywordharga diriid
dc.subject.keywordkepuasan hidupid
dc.subject.keywordpenggunaan internetid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record