Pengembangan Ekowisata Desa Berdasarkan Partisipasi Masyarakat di Desa Wisata Silurah, Batang, Jawa Tengah.

Abstract

Pengembangan Desa Wisata Silurah belum optimal terutama dalam upaya pemberdayaan untuk menggali potensi ekowisata desa. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kontribusi partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata desa di Desa Wisata Silurah. Tujuan dalam penelitian menganalisis bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat di Desa Wisata Silurah. Metode penelitian yang digunakan untuk mengambil data Sumber daya ekowisata dan partisipasi masyarakat adalah observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner kepada 150 responden. Sumber daya ekowisata di Desa Wisata Silurah memiliki 32 Sumber daya ekowisata alam, 7 jenis Sumber daya budaya, dan 6 Sumber daya buatan. Bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat di Desa Wisata Silurah dikategorikan sebagai tingkat partisipasi sedang dalam pengembangan ekowisata dengan nilai skor 63%. Luaran yang dihasilkan adalah pembuatan program untuk masyarakat dengan judul “DeWi Si Gerak” dan program ekowisata tahunan dengan judul “NaGaSiLa” serta pembuatan video dokumenter.

The development of the Silurah Tourism Village has not been optimal, especially in empowerment efforts to explore the village's ecotourism potential. For this reason, research needs to be carried out to find out how community participation contributes to the development of village ecotourism in the Silurah Tourism Village. The aim of the research is to analyze the form and level of community participation in the Silurah Tourism Village. The research method used to collect data on ecotourism resources and community participation was observation, interviews and distributing questionnaires to 150 respondents. Ecotourism resources in Silurah Tourism Village have 32 natural ecotourism resources, 7 types of cultural resources and 6 man-made resources. The form and level of community participation in the Silurah Tourism Village is categorized as a medium level of participation in ecotourism development with a score of 63%. The resulting output is the creation of a program for the community entitled "DeWi Si Gerak" and an annual ecotourism program entitled "NaGaSiLa" as well as the making of a documentary video.