View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Human Ecology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Human Ecology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengaruh Tekanan Ekonomi, Religiusitas, dan Lingkungan Ramah Keluarga terhadap Kesejahteraan Subjektif Keluarga di Desa Pertanian dan Industri

      Thumbnail
      View/Open
      Cover (552.7Kb)
      Fulltext (1.397Mb)
      Lampiran (416.6Kb)
      Date
      2024
      Author
      Zahroo, Fathimah
      Sunarti, Euis
      Muflikhati, Istiqlaliyah
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penurunan kontribusi sektor pertanian dibandingkan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan kesenjangan dan ketidakstabilan ekonomi keluarga di perdesaan. Situasi ini menunjukkan pentingnya peran setiap pihak dalam membangun lingkungan ramah keluarga dan mendorong keluarga untuk meningkatkan religiusitas agar tahan menghadapi tekanan dan tetap sejahtera. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis perbedaan karakteristik keluarga, tekanan ekonomi, religiusitas, lingkungan ramah keluarga, dan kesejahteraan subjektif antara keluarga di desa pertanian dan industri, 2) menganalisis hubungan karakteristik keluarga, tekanan ekonomi, religiusitas, dan lingkungan ramah keluarga dengan kesejahteraan subjektif keluarga di desa pertanian dan industri, 3) menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung karakteristik keluarga, tekanan ekonomi, religiusitas, dan lingkungan ramah keluarga terhadap kesejahteraan subjektif keluarga di desa pertanian dan industri. Desain penelitian ini merupakan cross sectional study dengan menggunakan studi kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Karang Tengah (desa pertanian) dan Desa Sentul (desa industri), Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Populasi penelitian ini adalah keluarga petani yang tinggal di Desa Karang Tengah (RW. 10 dan 15) dan keluarga buruh di Desa Sentul (RW. 3 dan 4). Pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan nonproportional stratified random sampling melibatkan 150 keluarga dengan ibu sebagai responden. Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif dan uji beda Independen T–Test menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) 25.0 dan uji analisis pengaruh langsung dan tidak langsung menggunakan Structural Equation Modelling (SEM-PLS). Hasil uji beda menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada usia, lama pendidikan, dan pendapatan keluarga di desa pertanian dan industri. Rata-rata usia di desa pertanian adalah 47,84 tahun (suami) dan 41,43 tahun (istri), sedangkan di desa industri adalah 38,41 tahun (suami) dan 34,52 tahun (istri). Rata-rata lama pendidikan keluarga di desa pertanian adalah 3,89 tahun (suami) dan 3,13 tahun (istri), sedangkan di desa industri adalah 8,55 tahun (suami), dan 7,75 tahun (istri). Rata-rata pendapatan perkapita keluarga di desa pertanian adalah Rp. 734.027, sedangkan di desa industri adalah sebesar Rp. 956.113. Rata-rata keluarga di desa pertanian dan industri masuk dalam kategori tekanan ekonomi objektif rendah. Pada tekanan ekonomi subjektif, keluarga di desa pertanian dan industri masuk dalam kategori sedang, namun terdapat perbedaan yang signifikan diantara keduanya (P= 0.000**). Secara keseluruhan, rata-rata keluarga di desa pertanian dan industri memiliki religiusitas kategori tinggi dengan perbedaan yang signifikan diantara keduanva (P= 0.000**). Selain itu, hasil uji beda religiusitas pada dimensi keyakinan agama (P= 0.019*) dan praktik agama (P= 0.000**) menunjukkan perbedaan signifikan antara keluarga di desa pertanian dan industri. Hasil uji beda menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada lingkungan ramah keluarga di desa pertanian dan industri. Rata-rata keluarga di desa pertanian dan industri memiliki lingkungan ramah keluarga kategori sedang. Pada kesejahteraan subjektif, hasil uji beda menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan, namun pada dimensi kesejahteraan subjektif sosial (P= 0.011*) terdapat perbedaan signifikan antara keluarga di desa pertanian dan industri. Rata-rata keluarga di desa pertanian memiliki kesejahteraan subjektif kategori sedang, sedangkan keluarga di desa industri masuk kategori tinggi. Hasil uji korelasi menunjukkan semakin tinggi usia suami maka semakin rendah kesejahteraan subjektif keluarga. Usia yang semakin tinggi dapat menurunkan tingkat kesehatan dan produktivitas kerja sehingga berdampak pada ketidakpuasan keluarga utamanya dalam aspek ekonomi. Semakin lama pendidikan suami maka akan semakin baik kesejahteraan subjektif keluarganya. Keluarga dengan pendidikan yang lebih tinggi memiliki akses terhadap pekerjaan dan layanan yang lebih luas, serta wawasan yang lebih terbuka. Semakin tinggi pendapatan keluarga maka akan semakin tinggi kesejahteraan subjektif keluarganya. Semakin tinggi pendapatan keluarga maka akan semakin rendah tekanan ekonomi yang dirasakan sehingga kesejahteraan subjektif keluarganya akan semakin baik. Semakin besar sebuah keluarga maka akan semakin rendah kesejahteraan subjektif keluarganya. Semakin besar jumlah tanggungan keluarga menunjukkan semakin tinggi kebutuhan yang harus dipenuhi, disisi yang lain keterbatasan sumber daya keluarga yang dimiliki dapat menyebabkan bertambahnya tekanan ekonomi dan menurunnya kesejahteraan subjektif keluarga. Hasil uji pengaruh menunjukkan bahwa satu-satunya faktor yang berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan subjektif di desa pertanian adalah tekanan ekonomi subjektif. Lingkungan ramah keluarga dan tekanan ekonomi subjektif menjadi faktor yang berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan subjektif keluarga di desa industri. Lingkungan ramah keluarga dan tekanan ekonomi subjektif juga menjadi faktor yang berpengaruh secara kesuluruhan tanpa membedakan wilayah. Religiusitas menjadi faktor yang berpengaruh tidak langsung di desa industri dan secara keseluruhan serta lama pendidikan dan pendapatan perkapita merupakan faktor tidak langsung di desa pertanian dan secara keseluruhan terhadap kesejahteraan subjektif keluarga. Temuan dalam penelitian ini merekomendasikan kepada keluarga di desa pertanian dan industri untuk melakukan pengaturan keuangan dan kebiasaan menabung dengan lebih optimal, khususnya bagi keluarga petani yang harus menunggu lamanya masa panen. Bagi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau lembaga kemasyarakatan sejenis dapat melakukan advokasi kebijakan pertanian perdesaan dan kesejahteraan buruh di lingkungan industri kepada pemerintah setempat. Bagi pemerintah dapat menyusun dan mengoptimalkan program pemberdayaan serta akses yang dapat meningkatkan religiusitas keluarga utamanya terkait dengan literasi keagamaan, mendorong pembangunan lingkungan ramah keluarga sehingga lingkungan fisik dan non fisik dapat menjamin kesejahteraan subjektif keluarga perdesaan, optimasi dukungan kepada sektor pertanian melalui penyuluhan dan bantuan teknologi pertanian.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155038
      Collections
      • MT - Human Ecology [2399]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository