Strategi Pemutakhiran Dan Penggunaan Data Kemiskinan Dalam Mendukung Rogram Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Bekasi
Date
2024Author
Cahyadie, Beny
Juanda, Bambang
Fauzi, Akhmad
Kinseng, Rilus A.
Metadata
Show full item recordAbstract
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang kompleks dan multidimensional yang
dihadapi oleh hampir semua negara, termasuk Indonesia. Upaya pengentasan
kemiskinan memerlukan data yang akurat dan mutakhir untuk memastikan program
kesejahteraan sosial dapat berjalan dengan efektif dan tepat sasaran. Kabupaten
Bekasi sebagai salah satu daerah yang memiliki tantangan besar dalam mengelola
kemiskinan, memerlukan strategi yang tepat dalam penggunaan data kemiskinan
untuk mendukung program kesejahteraan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis strategi penggunaan data kemiskinan dalam mendukung program
kesejahteraan sosial. Studi ini mengevaluasi kualitas tiga sumber data kemiskinan,
yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari
Kementerian Sosial, dan Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
(P3KE) dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
PROMETHEE untuk menganalisis kualitas data kemiskinan dari tiga sumber data
dan menilai pemanfaatan anggaran desa untuk pemutakhiran data kemiskinan
sedangkan analisis MULTIPOL digunakan untuk mengkaji implementasi strategi
kebijakan pengentasan kemiskinan berbasis satu data. Data penelitian dikumpulkan
dari desa-desa yang berada di 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi. Hasil penelitian
menunjukkan adanya variasi yang signifikan dalam kualitas data kemiskinan antar
sumber data, yang berdampak pada perubahan posisi rangking kecamatan setelah
dianalisis dengan metode Promethee. Kecamatan dengan data kemiskinan yang
akurat dari ketiga sumber data berada pada garis positif dalam analisis Promethee
Rainbow, sementara kecamatan dengan perbedaan data kemiskinan menunjukkan
nilai negatif. Selain itu, pemanfaatan anggaran desa untuk pemutakhiran data
kemiskinan masih memerlukan perbaikan dan optimalisasi agar lebih efektif dalam
mendukung program kesejahteraan sosial. Sedangkan implementasi strategi
kebijakan pengentasan kemiskinan berbasis satu data, yang dirumuskan melalui
analisis MULTIPOL, dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas program
bantuan sosial di Kabupaten Bekasi. Dengan adanya integrasi dan pemutakhiran
data secara berkala, program-program kesejahteraan sosial dapat lebih tepat sasaran
dan mengurangi ketimpangan sosial yang ada. Penelitian ini memberikan kontribusi
penting dalam perencanaan pembangunan wilayah dan perdesaan di Indonesia,
khususnya dalam strategi pengentasan kemiskinan berbasis data yang akurat dan
integratif. Poverty is a complex and multidimensional social issue faced by nearly all
countries, including Indonesia. Efforts to alleviate poverty require accurate and upto-date data to ensure that social welfare programs can operate effectively and target
the right beneficiaries. Bekasi Regency, as one of the regions facing significant
challenges in managing poverty, needs an appropriate strategy for utilizing poverty
data to support social welfare programs. This study aims to analyze the strategy for
using poverty data to support social welfare programs. The study evaluates the
quality of three sources of poverty data, namely the Central Bureau of Statistics
(BPS), the Integrated Social Welfare Data (DTKS) from the Ministry of Social
Affairs, and the Extreme Poverty Eradication Acceleration Program (P3KE) from
the Coordinating Ministry for Human Development and Culture. The approach used
in this research includes PROMETHEE to analyze the quality of poverty data from
the three data sources and assess the utilization of village budgets for updating
poverty data, while MULTIPOL analysis is used to examine the implementation of
one-data-based poverty alleviation policy strategies. The research data was
collected from villages in 23 sub-districts in Bekasi Regency. The results show
significant variations in the quality of poverty data across different sources,
impacting the ranking positions of sub-districts when analyzed using the
PROMETHEE method. Sub-districts with accurate poverty data from all three
sources appear on the positive line in the PROMETHEE Rainbow analysis, while
sub-districts with discrepancies in poverty data show negative values. Additionally,
the utilization of village budgets for updating poverty data still requires
improvement and optimization to be more effective in supporting social welfare
programs. The implementation of one-data-based poverty alleviation policy
strategies formulated through MULTIPOL analysis can enhance the efficiency and
effectiveness of social assistance programs in Bekasi Regency. With regular
integration and updating of data, social welfare programs can be more accurately
targeted and reduce existing social inequalities. This research provides significant
contributions to regional and rural development planning in Indonesia, particularly
in data-driven and integrative poverty alleviation strategies.
