Perencanaan Maskot untuk Pengembangan Wisata Budaya Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur
Date
2024Author
Arraniri, Fahma Faradisa
Prabandari, Dyah
Rahmani, Natasha Indah
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Gresik memiliki potensi budaya yang besar dalam pengembangan wisata budaya. Potensi Kabupaten Gresik dapat dikembangkan dengan menjadikan sebuah potensi budaya unggulan menjadi suatu maskot. Tujuan dari proyek akhir ini yaitu untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi yang terdapat di Kabupaten Gresik, merancang maskot budaya Kabupaten Gresik sesuai dengan potensi, dan menganalisis persepsi budayawan terhadap maskot yang dirancang. Perancangan maskot berdasarkan potensi di Kabupaten Gresik dan persepsi budayawan Kabupaten Gresik. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner. Responden pada penelitian ini yaitu delapan budayawan. Penelitian ini menggunakan metode snowball sampling. Teknik pengelolaan data pada penelitian ini yaitu menggunakan tabel frekuensi dengan menggunakan skala likert satu hingga empat. Tabel frekuensi dapat menghasilkan data unggulan pada setiap aspek kebudayaan.
Data yang di dapat yaitu mengenai data potensi kebudayaan material, flora, fauna, dan bentang alam. Kebudayaan material terdapat bangunan heritage yaitu rumah gajah mungkur, kampung kemasan, dan kampung arab. Kuliner yang terdiri otak-otak bandeng, nasi krawu, bonggolan, jenang ayas, jubung, dan pudak. Alat transportasi terdapat cikar dan dokar. Kesenian terdapat tayung raci dan pencak macan. Kerajinan terdapat damar kurung, batik gajah mungkur, dan bakiak. Aspek flora terdapat pohon siwalan dan pohon jati. Aspek fauna terdapat Rusa Bawean dan Bandeng. Aspek bentang alam terdapat pantai, laut, dan bukit jamur. Output yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu maskot yang berupa salah satu makanan khas Kabupaten Gresik yaitu pudak. Maskot tersebut bernama “Cak Pud” yang merupakan singkatan dari “Cacak” yaitu panggilan untuk saudara laki-laki dan “Pudak” yaitu makanan khas Kabupaten Gresik yang dijadikan sebagai maskot budaya. Perancangan maskot berdasarkan penilaian budayawan Kabupaten Gresik. Manfaat dari maskot tersebut adalah dapat menggambarkan potensi yang terdapat di Kabupaten Gresik, karena pada maskot tersebut dilengkapi dengan elemen-elemen yang menggambarkan potensi di Kabupaten Gresik.
Kata kunci: Potensi, wisata budaya, maskot, kebudayaan. Gresik Regency has great cultural potential in developing cultural tourism.
The potential of Gresik Regency can be developed by making a superior cultural
potential into a mascot. The aim of this final project is to identify and analyze the
potential that exists in Gresik Regency, design the cultural mascot of Gresik
Regency according to the potential, and analyze cultural perceptions of the mascot
being designed. The mascot design is based on the potential in Gresik Regency and
the perceptions of Gresik Regency cultural figures. The methods used in this
research were observation, interviews, and distributing questionnaires. The
respondents in this research were eight cultural figures. This research uses the
snowball sampling method. The data management technique in this research is
using a frequency table using a Likert scale of one to four. Frequency tables can
produce superior data on every aspect of culture.
The data obtained is regarding data on the potential of material culture, flora,
fauna and natural landscapes. Material culture includes heritage buildings, namely
the Mungkur elephant house, the packing village, and the Arab village. Culinary
consisting of milkfish brains, krawu rice, bonggolan, jenang ayas, jubung, and
pudak. Means of transportation include cikar and dokar. The arts include tayung
raci and pencak macan. Crafts include damar brackets, Mungkur elephant batik,
and clogs. In terms of flora, there are siwalan trees and teak trees. In terms of
fauna, there are Bawean Deer and Milkfish. The landscape aspects include
beaches, sea and mushroom hills. The output produced in this research is a mascot
in the form of one of the typical foods of Gresik Regency, namely pudak. The mascot
is called "Cak Pud" which is an abbreviation of "Cacak" which is a nickname for a
brother and "Pudak" which is a typical Gresik Regency food which is used as a
cultural mascot. The mascot design was based on the assessment of Gresik Regency
cultural experts. The benefit of this mascot is that it can describe the potential that
exists in Gresik Regency, because the mascot is equipped with elements that
describe the potential in Gresik Regency.
Collections
- UT - Ecotourism [114]