Pengembangan Ekowisata Desa Berdasarkan Eksistensi Budaya di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur
Date
2024Author
Royanti, Rizna Desitania
Prabandari, Dyah
Rahmani, Natasha Indah
Metadata
Show full item recordAbstract
Desa Wisata adalah sebuah area atau daerah pedesaan yang memiliki daya
tarik khusus yang dapat menjadi daerah tujuan wisata. Desa wisata memiliki
penduduk masih memegang tradisi dan budaya yang masih asli. Desa-desa
seringkali merupakan tempat tinggal bagi budaya asli dan tradisi yang telah
diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, dalam era globalisasi, eksistensi
budaya sering kali terancam oleh modernisasi dan homogenisasi budaya. Budaya
asli mencakup tradisi, bahasa, adat istiadat, kesenian, dan cara hidup yang unik dan
berharga. Pengembangan ekowisata dapat memberikan sumber pendapatan
tambahan bagi masyarakat desa, sehingga mengurangi tekanan untuk meninggalkan
tradisi dan budaya asli dalam mencari penghidupan. Penelitian tentang
pengembangan ekowisata desa terhadap eksistensi budaya memiliki tujuan
menganalisis eksistensi budaya di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi,
bagaimana tingkat kesiapan masyarakat terhadap pengembangan ekowisata di
Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, bagaimana tingkat minat dan
pengetahuan wisatawan terhadap budaya di Kecamatan Glagah, Kabupaten
Banyuwangi dan bagaimana menyusun output video promosi.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2024 di Desa
Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Responden
dalam penelitian ini memiliki tiga kelompok stakeholder yaitu budayawan,
masyarakat dan wisatawan di desa Kecamatan Glagah. Teknik snow ball sampling
digunakan untuk pengambilan data budaya material immaterial dan tingkat
kesiapan masarakat dalam pengembangan desa wisata oleh budayawan dan
masyarakat. Teknik pengambilan data tingkat minat dan pengetahuan wisatawan
menggunakan teknik purposive sampling. Hal tersebut berkaitan dengan
pengembangan ekowisata desa yang di rancang pada sebuah video promosi agar
dapat memperkenalkan potensi budaya asli di Kecamatan Glagah Kabupaten
Banyuwangi secara luas. Luaran yang dihasilkan yaitu media promosi berupa video
promosi dengan tema ”Ragam Budaya.”
Pengetahuan eksistensi budaya di Kecamatan Glagah Kabupaten
Banyuwangi meliputi budaya material dan immaterial menggunakan kategori
mengetahui, mengenal, dipakai dengan mencari penilaian tertinggi. Tingkat
kesiapan masyarakat dalam pengembangan ekowisata desa didominasi sudah
memiliki persiapan dan partisipasi yang baik. Tingkat minat wisatawan untuk
mengunjungi desa di Kecamatan Glagah untuk mempelajari budaya serta
pengetahuan wisatawan mengenai atraksi wisata dan membuat perancangan video
promosi. A tourist village is an area or rural area that has a special attraction that can
become a tourist destination. In tourist villages, residents still adhere to original
traditions and culture. Villages are often home to indigenous culture and traditions
that have been passed down from generation to generation. However, in the era of
globalization, cultural existence is often threatened by modernization and cultural
homogenization. Indigenous culture includes unique and valuable traditions,
languages, customs, arts, and ways of life. The development of ecotourism can
provide an additional source of income for village communities, thereby reducing
the pressure to abandon native traditions and culture in search of a livelihood.
Research on the development of village ecotourism towards the existence of culture
has the aims of (1) analyzing the existence of culture in Glagah District,
Banyuwangi Regency (2) What is the level of community readiness for developing
ecotourism in Glagah District, Banyuwangi Regency (3) What is the level of
interest and knowledge of tourists towards culture in the District Glagah,
Banyuwangi Regency (5) How to prepare promotional video output.
This research was carried out in January-February 2024 in Glagah District
Village, Banyuwangi Regency, East Java Province. Respondents in this study have
three stakeholder groups, namely cultural figures, the community and tourists in the
village of Glagah District. The snow ball sampling technique was used to collect
data on immaterial material culture and the level of community readiness in
developing tourist villages by cultural figures and the community. The technique
for collecting data on the level of interest and knowledge of tourists uses purposive
sampling techniques. This is related to the development of village ecotourism which
was designed in a promotional video in order to widely introduce the potential of
indigenous culture in Glagah District, Banyuwangi Regency. The output produced
is promotional media in the form of a promotional video with the theme "Cultural
Diversity."
Knowledge of cultural existence in Glagah District, Banyuwangi Regency
includes material and immaterial culture using the categories knowing, knowing,
used by seeking the highest assessment. The level of community readiness in
developing village ecotourism is dominated by good preparation and participation.
The level of tourist interest in visiting villages in Glagah District to learn Osing
culture and tourist knowledge about tourist attractions.
Collections
- UT - Ecotourism [114]