Komunikasi Partisipatif dalam Pendataan Pedesaan: Kasus Program Data Desa Presisi di Kecamatan Watunohu Kabupaten Kolaka Utara
Abstract
Program Data Desa Presisi (DDP) adalah sebuah inisiatif yang berfokus pada pentingnya partisipasi aktif masyarakat desa dalam mengumpulkan data yang relevan dan akurat mengenai kondisi dan kebutuhan desa mereka sendiri. Dalam konteks program ini, masyarakat desa berperan sebagai subjek yang aktif dalam proses pengumpulan data, bukan sekadar objek atau penerima data. Dengan kata lain, program DDP sangat menekankan pada komunikasi partisipatif dalam pengumpulan data yang ditujukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat desa. DDP dalam pelaksanaannya mendorong warga desa untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam setiap tahapan pengumpulan data, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga analisis data yang dikumpulkan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh benar-benar mencerminkan kondisi nyata di lapangan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Partisipasi aktif warga desa juga diharapkan dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab mereka terhadap data yang dikumpulkan, sehingga data tersebut dapat digunakan secara lebih efektif dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan di desa.
Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana prinsip komunikasi partisipatif memiliki hubungan dengan pengumpulan data desa secara bottom-up dalam implementasi program DDP. Secara khusus, penelitian ini dilakukan di Kecamatan Watunohu, yang merupakan salah satu wilayah pelaksanaan program DDP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi partisipatif dalam pelaksanaan program DDP berada pada tingkat menengah atau marjinal, di mana terjadi partisipasi fungsional (Functional Participation). Partisipasi fungsional ini mengacu pada keterlibatan masyarakat dalam pengumpulan data yang bersifat lebih instruktif, di mana mereka mengikuti arahan dan instruksi yang diberikan oleh pihak eksternal tanpa banyak memberikan masukan atau inisiatif sendiri. Meskipun partisipasi fungsional ini sudah menunjukkan adanya keterlibatan masyarakat, namun masih belum mencapai tingkat partisipasi yang ideal. Untuk mencapai tingkat partisipasi yang lebih tinggi, yaitu partisipasi yang berdaya (Empowered Participation), diperlukan peningkatan dalam penerapan prinsip-prinsip komunikasi partisipatif. Empowered Participation adalah kondisi di mana masyarakat desa tidak hanya terlibat dalam pengumpulan data, tetapi juga memiliki kapasitas untuk mengambil keputusan, memberikan masukan, dan berkontribusi secara aktif dalam setiap tahapan proses pengumpulan data. Pada konteks ini, masyarakat desa benar-benar menjadi aktor utama yang memiliki kontrol dan tanggung jawab penuh terhadap data yang mereka kumpulkan.
Kata Kunci: Data Desa, Efektifitas, Komunikasi Partisipatif, Partisipasi Fungsional, Presisi
Collections
- MT - Human Ecology [2399]
