| dc.contributor.advisor | Haryanto | |
| dc.contributor.advisor | Susanti, Neneng | |
| dc.contributor.author | Siddiq, Azhiga Rizkina | |
| dc.date.accessioned | 2024-07-23T06:17:48Z | |
| dc.date.available | 2024-07-23T06:17:48Z | |
| dc.date.issued | 2024 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/154590 | |
| dc.description.abstract | Beruang Madu (Helarctos malayanus) merupakan satwa yang dilindungi dan
termasuk kedalam kategori rentan menurut IUCN. Konflik antara beruang madu
dengan manusia mengakibatkan masyarakat sekitar mengalami keterbatasan
beraktivitas, kerugian secara mental, finansial bahkan dapat mengancam nyawa.
Konflik yang terjadi antara beruang madu dengan manusia memerlukan penanganan
yang optimal dengan melibatkan beberapa pihak atau stakeholder. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi stakeholder, mengidentifikasi tingkat pengaruh dan
kepentingan stakeholder, mengidentifikasi hubungan antar stakeholder dan
menganalisis efektifitas dalam penanganan konflik beruang madu. Penelitian
dilaksanakan di UPTD KPHP Kerinci Unit I dengan metode analisis stakeholder dan
pengumpulan data yaitu identifikasi pengaruh dan kepentingan stakeholder,
wawancara , observasi lapang dan studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian terdapat
22 stakeholder yang terlibat dalam penanganan konflik beruang madu yaitu 5
keyplayer, 15 subject dan 2 crowd. Keyplayer memiliki posisi sentral dalam
melakukan kolaborasi dengan melibatkan subject dan crowd untuk penanganan
konflik beruang madu. Setiap stakeholder melakukan kolaborasi baik dalam bentuk
komunikasi koordinasi dan kerjasama. Penanganan konflik beruang madu tergolong
belum efektif sehingga perlu adanya peningkatan kolaborasi, peningkatan
pendampingan dan sosialisasi, melibatkan masyarakat ataupun stakeholder secara
aktif, ketegasan dari pemerintah terkait kebijakan yang dibuat dan peningkatan
anggaran. | |
| dc.description.abstract | The Honey Bear (Helarctos malayanus) is a protected animal in the vulnerable
category, according to the IUCN. The conflict between honey bears and humans
causes the surrounding community to experience limited activities, mental losses,
financial and can even be life-threatening. The conflict between honey bears and
humans requires optimal handling involving several parties or stakeholders. This
research aims to identify stakeholders, identify the level of influence and interests of
stakeholders, identify relationships between stakeholders, and analyze effectiveness
in handling honeybear conflicts. The research was carried out at UPTD KPHP Kerinci
Unit I with stakeholder analysis and data collection methods: identification of
stakeholder influence and interests, interviews, field observations, and literature
studies. Based on the results of the study, there are 22 stakeholders involved in
handling the honey bear conflict, namely five key players, 15 subjects, and two crowds.
Key players are central to collaborating with subjects and crowds to handle honey bear
conflicts. Every stakeholder collaborates both in the form of coordination and
cooperation communication. Handling the honey bear conflict is not yet effective, so
it is necessary to increase collaboration, assistance, and socialization, actively involve
the community or stakeholders, firmness from the government regarding the policies
made, and increase the budget | |
| dc.description.sponsorship | | |
| dc.language.iso | id | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Analisis Stakeholder Terkait Penanganan Konflik Beruang Madu (Helarctos malayanus) di Kawasan UPTD KPHP Kerinci Unit I | id |
| dc.title.alternative | Stakeholder Analysis Related to Handling Honey Bear Conflict (Helarctos malayanus) in UPTD KPHP Kerinci Unit I Area | |
| dc.type | Skripsi | |
| dc.subject.keyword | stakeholder | id |
| dc.subject.keyword | conflict | id |
| dc.subject.keyword | honey | id |