Model Pengembangan Agrowisata Berkelanjutan Berbasis Lanskap Budaya Pertanian di Nagari Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar
Date
2024Author
Jonni
Pravitasari, Andrea Emma
Nurhayati
Sutjahjo, Surjono Hadi
Rosadi,
Metadata
Show full item recordAbstract
Nagari Pandai Sikek merupakan suatu nagari yang terletak di Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar. Nagari adalah sebutan pemerintahan desa di Sumatera Barat, dan merupakan kesatuan masyarakat hukum adat sebagai lembaga kesatuan sosial utama yang dominan. Nagari terdiri atas beberapa jorong yang ada dalam wilayah nagari. Jorong adalah bagian wilayah dalam suatu nagari yang merupakan lingkungan kerja pelaksana pemerintah nagari. Nagari Pandai Sikek yang terletak di kaki Gunung Singgalang, memiliki areal pertanian yang tersebar luas setiap jorong dan mempunyai view (pemandangan) indah. Pertanian yang ada di Nagari Pandai Sikek terdiri atas tanaman hortikultura sayuran dan tanaman pangan padi membentuk lanskap pertanian. Budaya pertanian masih tradisional, dan masih berpegang teguh pada kearifan lokal, berfilosofi adat bersandi syarak, syarak bersandi kitabullah. Potensi agrowisata di Nagari Pandai Sikek, belum tergali sepenuhnya untuk dijadikan agrowisata, walaupun sudah terdapat agrowisata dengan nama kolong langit. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menyusun model pengembangan agrowisata berkelanjutan berbasis lanskap budaya pertanian di Nagari Pandai Sikek. Untuk mencapai tujuan utama tersebut, maka ada 4 tahapan tujuan antara yang diperlukan yaitu :
1. Menganalisis dan mengidentifikasi karakteristik lanskap budaya pertanian di Nagari Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar
2. Menganalisis potensi daya tarik agrowisata berbasis lanskap budaya pertanian dan aspek pendukung wisata.
3. Menganalisis pengembangan agrowisata keberlanjutan berbasis lanskap budaya pertanian di Nagari Pandai Sikek berdasarkan aspek ekologi, ekonomi dan sosial budaya.
4. Membangun model pengembangan agrowisata berkelanjutan berbasis lanskap wilayah dan budaya pertanian di Nagari Pandai Sikek.
Penelitian ini dilaksanakan di Nagari Pandai Sikek, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, dari bulan September 2019 sampai bulan Mei 2022. Analisis data meliputi:
1. Identifikasi karakter lanskap budaya pertanian di Nagari Pandai Sikek dengan menggunakan Landscape Character Assessment (LCA),
2. Analisis potensi wilayah Nagari Pandai Sikek, pada masing-masing jorong dengan melihat produksi unggulan menggunakan Location Quatient (LQ), Shift Share Analysis (SSA) dan Objek Daya Tarik Wisata (ODTW).
3. Analisis status keberlanjutan kawasan Nagari Pandai Sikek menggunakan Multidimensional Scaling (MDS).
4. Menyusun model pengembangan agrowisata berkelanjutan dengan menggunakan Powersim versi 10.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nagari Pandai Sikek mempunyai karakter bentang alam di kaki Gunung Singgalang dengan ciri budidaya pertanian dataran tinggi. Nagari Pandai Sikek memiliki bagian wilayah terdiri atas jorong-jorong (dusun). Jorong-jorong yang ada tersebut adalah Jorong Koto Tinggi, Jorong Tanjung, Jorong Baruah, dan Jorong Pagu-pagu. Budaya Minang yang melekat pada kawasan Nagari Pandai Sikek, berakar filosofis membentuk tradisi dalam bidang pertanian. Luasnya komoditas hortikultura (sayur-sayuran) dan tanaman pangan (padi) yang ada di dalam satu hamparan membentuk suatu pemandangan yang unik dibandingkan daerah lain. Tanaman padi yang ada di dalam satu hamparan tersebut merupakan varietas lokal (anak daro) hasilnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pertanian di kawasan tersebut masih menerapkan metode tradisional, dengan pengolahan tanah dengan kerbau dan memanfaatkan kotoran. Kotoran berasal dari peternakan sendiri yang dimanfaatkan sebagai pupuk. Aspek sosial budaya, lanskap budaya pertanian Nagari Pandai Sikek terbentuk karena topografi, pertanian tradisional dan adat istiadat. Karakter tersebut terlihat dari budaya pertanian yang dilakukan dan lanskap pertaniannya. Karakter tersebut didukung dengan budaya masyarakatnya pada budaya menenun kain dan membuat ukiran rumah gadang hingga membentuk motif pertanian. Secara keseluruhan lanskap budaya pertanian membentuk tatanan lanskap Nagari Pandai Sikek, yang terbagi atas karakter lanskap skala makro yaitu nagari, karakter lanskap skala meso yaitu jorong permukiman, dan karakter lanskap skala mikro yaitu area rumah.
Potensi Nagari Pandai Sikek masing-masing wilayah jorong mempunyai daya tarik tersendiri, sehingga sangat potensial untuk dikembangankan sebagai kawasan agrowisata. Identifikasi Nagari Pandai Sikek berdasarkan potensi daya tarik agrowisata di Nagari Pandai Sikek untuk daya tarik dari budaya pertanian hasil LQ (Location Quatient) dan SSA (Shift Share Analysis) terletak pada Jorong Koto Tinggi dengan komoditi selada, wortel, cabe, bawang daun dan bawang merah. Daya tarik objek wisata hasil penilaian ODTW (Objek Daya Tarik Wisata) terletak pada Jorong Baruah dengan penilaian pada aksesibilitas, akomodasi. sarana dan prasarana objek daya tarik wisata.
Status keberlanjutan dalam pengembangan agrowisata di Nagari Pandai Sikek pada dimensi ekologi, Jorong Pagu-pagu memiliki nilai tertinggi sebesar 56.76 dengan status keberlanjutan cukup berlanjut. Pada dimensi ekonomi, Jorong Baruah memiliki nilai tertinggi sebesar 84.41 dengan status keberlanjutan baik keberlanjutannya. Pada dimensi sosial, Jorong baruah memiliki nilai tertinggi sebesar 99.98 dengan status keberlanjutan baik keberlanjutannya. Pada dimensi Kelembagaan, Jorong Baruah memiliki nilai tertinggi sebesar 99.98 dengan status keberlanjutan baik keberlanjutannya. Atribut yang berpengaruh pada masing-masing dimensi yaitu dimensi ekologi yaitu pengolahan lahan, dimensi ekonomi yaitu produktifitas panen, dimensi sosial yaitu organisasi masyarakat, dan dimensi kelembagaan yaitu kelompok pengelola wisata.
Hasil simulasi sistem dinamik model pengembangan agrowisata berkelanjutan berbasis lanskap budaya pertanian pada tahun 2011 sampai tahun 2050 pada simulasi submodel sosial dapat mengurangi pengangguran, submodel ekonomi dapat meningkatkan pendapatan nagari, sedangkan submodel lingkungan lanskap hortikultura meningkat menjadi agrowisata. Pengembangan agrowisata di Nagari Pandai Sikek akan meningkat dengan dikelola oleh kelompok sadar wisata (POKDARWIS). Pengelolaan ini bekerjasama dengan petani, pengrajin songket, dan Nagari Pandai Sikek.