Histopatologi Jantung Tikus yang Diinduksi Karsinogen DMBA Subkutan dan Diobati Nanoemulsi Ekstrak Keladi Tikus.
Date
2024Author
Hasibuan, Shiya Jane Zevanya
Priosoeryanto, Bambang Pontjo
Gunanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Keladi tikus (Typhonium flagelliforme) merupakan tanaman yang
mengandung senyawa flavonoid, tanin, alkaloid, dan terpenoid dengan aktivitas
antikanker secara in vitro maupun in vivo. Sebagai pengembangan potensi
antitumor yang ada, maka ekstak keladi tikus dikembangkan dalam bentuk
nanoemulsi. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek nanoemulsi ekstrak keladi
tikus pada jantung tikus. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus yang diinjeksi
karsinogen DMBA (7,12-dimethylben[a]anthracene) secara subkutan dengan dosis
25 µg/0,05 mL/ekor dua kali seminggu selama dua belas minggu. Tikus dibagi
menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu: kontrol negatif (Kneg); pelarut nanoemulsi 0,1
mL (Kplas); dan tiga kelompok perlakuan injeksi nanoemulsi ekstrak keladi tikus
dengan dosis 25 µg/kg BB (K25); 50 µg/kg BB (K50); dan 100 µg/kg BB (K100)
secara intratumoral. Tikus dieutanasia kemudian jantung dikoleksi dan dibuat
preparat histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin–Eosin (HE) dan diamati
menggunakan mikroskop dengan pembesaran 10x. Variabel yang diamati adalah
persentase luas dari edema interstisial, hemoragi, dan nekrosis. Hasil uji Kruskall-
Wallis menunjukkan tidak ada perbedaan nyata (p > 0,05) pada variabel yang
diamati di kelima kelompok perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
nanoemulsi ekstrak keladi tikus tidak memberikan efek toksik terhadap jantung
tikus secara histologis dalam semua dosis. Rodent tuber (Typhonium flagelliforme) is a plant that contains flavonoid,
tannin, alkaloid and terpenoid compounds with anticancer activity in vitro and in
vivo. To enhance its antitumor potential, rodent tuber extract was developed into
nanoemulsion. This research aimed to analyze the effect of nanoemulsion of rodent
tuber extract on rat heart. This study used 25 rats induced by carcinogen DMBA
(7,12-dymethylbenz(a)anthracene) subcutaneously at dosage of 25 µg/0,05 mL/rat
twice a week for twelve weeks. Rat that showed visible and palpable nodule were
then treated. Rat were divided into five groups: negative control group (Kneg);
nanoemulsion solvent 0,1 mL (Kplas); and three treatment groups receiving
nanoparticle emulsion of rodent tuber extract at dosage of 25µg/kg BB (K25); 50
µg/kg BB (K50); and 100 µg/kg BB (K100) intratumorally. Rat were euthanized, then
heart were collected for histopathological examination using Hematoxylin–Eosin (HE) staining and analyzed under microscope at 10x magnification. The
variable observed were area percentage of edema interstitial, haemorrhage, and
necrosis. Kruskal-Wallis test showed no significant diferences (p > 0,05) in the
observed variables among all groups. This study indicates that nanoemulsion of
rodent tuber extract has no toxic effects on the rat heart histologically in all doses.