Show simple item record

dc.contributor.advisorAkbar, Auriza Rahmad
dc.contributor.authorNurhasanah, Riana Jeany
dc.date.accessioned2024-07-19T15:32:17Z
dc.date.available2024-07-19T15:32:17Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/154385
dc.description.abstractPenyakit pada hewan dapat disebabkan karena masalah kebersihan kandang yang di dalamnya terdapat berbagai gas, seperti NH3 dan CO2. Oleh karena itu, perlu implementasi IoT untuk mengukur kadar gas NH3 dan CO2 yang akan memudahkan monitoring kadar gas di kandang. Penelitian ini dilakukan di kandang kuda URR SKHB IPB dan menggunakan tahapan identifikasi kebutuhan, desain, implementasi, dan pengujian. Dalam penelitian ini perangkat keras yang digunakan adalah ESP32, MICS-6814, MICS-4514, BME-680, dan MH-Z19. Dengan adanya berbagai jenis sensor, maka perlu pengujian untuk membandingkan akurasinya. Pengujian dilakukan selama enam hari dan dilakukan dua tahap, yaitu kalibrasi dan pengukuran akurasi. Setelah itu diambil data satu hari pengujian yang dianggap paling lengkap sebelum dan sesudah kalibrasi, lalu dibuat scatter plot untuk mendapatkan persamaan regresi dan korelasinya. Namun, ternyata NH3 tidak dapat dijadikan ukuran kebersihan kandang kuda karena kandang kuda URR kebersihannya sangat terjaga. MH-Z19 dapat digunakan untuk pengukuran gas CO2 karena akurasinya sebesar 96±3% setelah kalibrasi. BME-680 tidak dapat mengukur gas CO2 dan PM2.5 karena korelasinya sangat kecil.
dc.description.abstractDiseases in animals can be caused by problems with the cleanliness of cages in which various gases, such as NH3 and CO2. Therefore, it is necessary to implement IoT to measure NH3 and CO2 gas levels which will make it easier to monitor gas levels in the cage. This research was conducted at the URR SKHB IPB and used the stages of needs identification, design, implementation and testing. In this research, the hardware used was ESP32, MICS-6814, MICS-4514, BME-680, and MH-Z19. With various types of sensors, testing is needed to compare their accuracy. Testing was carried out for six days and carried out in two stages, namely calibration and accuracy measurement. After that, data from one day of testing was taken which was considered the most complete before and after calibration, then a scatter plot was made to get the regression equation and correlation. However, it turns out that NH3 cannot be used as a measure of the cleanliness of a horse stable because the URR horse stable is very clean. MH-Z19 can be used for measuring CO2 gas because its accuracy is 96 ± 3% after calibration. BME-680 cannot measure CO2 and PM2.5 gases because the correlation is very small.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Akurasi Sensor Gas Amonia dan Karbon Dioksida untuk Kandang Kuda di Unit Rehabilitasi dan Reproduksi (URR) SKHB IPBid
dc.title.alternative
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordhorse stableid
dc.subject.keywordsensorid
dc.subject.keywordkarbon dioksidaid
dc.subject.keywordkandangid
dc.subject.keywordcarbon dioxideid
dc.subject.keywordsensorsid
dc.subject.keywordanimal welfareid
dc.subject.keywordammoniaid
dc.subject.keywordkesejahteraan hewanid
dc.subject.keywordInternet of Things (IoT)id
dc.subject.keywordamoniaid
dc.subject.keywordcagesid


Files in this item

No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record