dc.description.abstract | Greenhouse yang berada di Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Sumber Daya Lahan Pertanian (BBPSI SDLP) menghadapi tantangan suhu dan kelembaban yang sulit diatur, menghambat pertumbuhan tanaman sayuran. Solusi yang diusulkan adalah sistem IoT dengan sensor suhu dan kelembaban, serta platform mikropengendali ESP32. Data sensor dikirimkan ke database Firebase atau platform web untuk
pemantauan, memberikan akses bagi pengguna untuk mengawasi kondisi lingkungan dan mengontrolnya secara remote. Sistem memberikan peringatan jika kondisi lingkungan melampaui batas yang telah ditetapkan, membantu meningkatkan budidaya tanaman dengan kondisi lingkungan yang optimal dan mengurangi risiko kerusakan tanaman. Proyek ini berhasil merancang dan menguji sistem IoT dengan akurasi yang baik, memperlihatkan nilai kesalahan rata-rata yang sesuai dengan standar sensor DHT22.
Metode penelitian yang digunakan adalah perbandingan langsung antara penggunaan sensor DHT22 bersama dengan thermohygrometer standar. Eksperimen tersebut dijalankan menggunakan metode repeatability (pengulangan) sejumlah lima peluang untuk setiap perubahan suhu ruangan di dalam rumah kaca. Dengan membandingkan hasil rata-rata nilai error pemantauan suhu dan kelembaban udara di antara perangkat DHT22 dan thermohygrometer standar, Didapatkan hasil 2,43% dan -1,13°C. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa keakuratannya tergolong sesuai dengan spesifikasi DHT22. Kisaran yang diharapkan untuk kelembaban adalah 2% hingga 5%, sedangkan untuk suhu adalah dalam rentang ± 5 °C. | |