Pengembangan Bisnis Cucumber Chips Komoditas Timun di Kelompok Tani Sahabat Tani
Abstract
Sahabat Tani merupakan kelompok tani yang bergerak di bidang hortikultura. Kelompok Tani Sahabat Tani belum menangani produk tidak lolos sortasi dengan baik. Timun yang tidak lolos sortasi dan masih layak dikonsumsi dapat diolah menjadi makanan ringan. Tujuan penelitian yaitu merumuskan ide dan menyusun model pengembangan bisnis, serta menganalisis kelayakan pengembangan bisnis Cucumber Chips. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muncang pada bulan Juli hingga Maret 2024. Analisis yang digunakan terdiri dari SWOT, business model canvas (BMC), nilai tambah, dan kelayakan usaha. Dihasilkan alternatif strategi operasional pengembangan bisnis yaitu pendirian unit bisnis keripik timun. Selanjutnya, penyusunan model pengembangan bisnis didasarkan pada sembilan elemen business model canvas (BMC). Nilai tambah pengolahan produk sebesar 59%. Hasil analisis finansial dikatakan layak, dengan nilai NPV sebesar Rp174.015.011; IRR sebesar 94%, gross B/C sebesar 1,4; net B/C sebesar 6, dan payback period selama 24 bulan. Analisis switching value menoleransi perubahan maksimum penurunan produksi dan harga jual sebesar 29,2970356% serta peningkatan harga input sebesar 410,158499%. Sahabat Tani is a farmer group engaged in horticulture. Kelompok Tani Sahabat Tani has not handled products that have not passed sorting properly. Cucumbers that have not passed sorting and are still suitable for consumption can be processed into snacks. The research aims to formulate ideas and develop a business development model, as well as analyze the feasibility of developing a Cucumber Chips business. This research was carried out in Muncang District from July to March 2024. The analysis used consisted of SWOT, BMC, added value, and business feasibility. The result was an alternative operational strategy for business development, namely the establishment of a Cucumber Chips business unit. Furthermore, the preparation of the business development model is based on the nine elements of the business model canvas. The added value of product processing is 59%. The results of the financial analysis are said to be feasible, NPV value of IDR 174.015.011; IRR of 94%, gross B/C of 1.4; net B/C is 6, and payback period is 24 months. The switching value analysis tolerates a maximum change in production and selling prices of 29,2970356% and an increase in input prices of 410,158499%.