Prevalensi Dermatofitosis pada Hewan Kesayangan dan Hubungannya dengan Kelembaban Lingkungan serta Pengetahuan Pemilik di Gustavet Klinik
Date
2024Author
Nasution, Ardhiansyah Perdana
Siagian, Tetty Barunawati
Metadata
Show full item recordAbstract
ARDHIANSYAH PERDANA NASUTION. Prevalensi Dermatofitosis pada
Hewan Kesayangan dan Hubungannya Dengan Kelembaban Lingkungan Serta
Pengetahuan Pemilik di Gustavet Klinik. Dibimbing oleh TETTY BARUNAWATI
SIAGIAN.
Prevalensi infeksi dermatofitosis berhubungan dengan kelembaban dan
tingkat pengetahuan pemilik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai hubungan kelembaban terhadap infeksi dermatofitosis serta tingkat
pengetahuan pemilik terhadap infeksi jamur pada hewan kesayangan. Data
penelitian ini diperoleh melalui rekam medis pasien dan data BMKG kurun waktu
Agustus-Oktober 2023, serta hasil wawancara kuisioner terstruktur dari 45
responden yang datang ke Gustavet Klinik. Data tersebut dianalisa secara
kuantitatif dengan Microsoft excel dan dideskripsikan. Hasil penelitian
menunjukkan prevalensi dermatofitosis periode Agustus-Oktober 2023 yaitu 1,85%.
Kasus dermatofitosis dipengaruhi oleh kelembaban dan tingkat pengetahuan
pemilik dikarenakan jamur mudah berkembangbiak dan menyebar pada
lingkungan dengan kelembaban yang tinggi serta pemilik yang tidak mengetahui
infeksi jamur pada hewan kesayangan. Prevalensi infeksi dermatofitosis
berbanding lurus dengan kelembaban cuaca, terbukti pada bulan Oktober tingkat
prevalensi sebesar 2,2% dengan kelembaban rata-rata harian 74,3% sebanyak 34
kasus, bulan Agustus tingkat prevalensi sebesar 1,9% dengan kelembaban rata-rata
harian 68,30% sebanyak 30 kasus, dan bulan September tingkat prevalensi sebesar
1,4% dengan kelembaban rata-rata harian 65,08% sebanyak 24 kasus. Tingkat
pengetahuan pemilik terhadap infeksi jamur sebanyak 57,7% sudah mengetahui,
penularan kasus jamur ke manusia sebanyak 15,5%, serta penanganan yang
dilakukan dengan membawa hewan terinfeksi ke dokter sebanyak 44,5%.