Struktur Karbon Aktif Superheated dari Kaliandra Merah sebagai Material Superkapasitor.
Date
2024Author
Saputra, Nur Adi
Syafii, Wasrin
Pari, Gustan
Nawawi, Deded Sarip
Maddu, Akhiruddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Ragam kondisi hutan primer dan hutan bekas tebangan menunjukkan adanya perbedaaan struktur, komposisi jenis, nilai potensi, tingkat mortalitas, alih tumbuh (ingrowth) dan pertumbuhan tegakan. Perkembangan pemodelan dinamika hutan dalam berbagai studi kuantitatif sering mengalami hambatan heterogenitas dan kompleksitas terhadap hutan itu sendiri (keragaman karakteristik tegakan dan variasi kondisi) dan keterbatasan atau ketiadaan data yang bersifat jangka panjang. Penelitian ini mencakup dimensi kuantitatif tegakan yang meliputi dimensi statis (nilai kuantitatif pada suatu waktu), dimensi dinamis (nilai kuantitatif yang mendeskripsikan fungsi waktu) dan dimesnsi spasial (nilai kuantitatif sebaran tutupan hutan) pada variasi kondisi tegakan di areal hutan alam produksi berdasarkan runtun waktu. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan metode untuk mengukur tingkat keterpulihan hutan Dipterocarpacea campuran setelahpenebangan menuju bentuk hutan alam primer yang tumbuh di tempat itu. Penelitian dilaksanakan si stasiun penelitian hutan Labanan yang terletak di Kabupaten Berau Propinsi Kalimantan Timur pada bukan Oktober 2012- April 2013. Desain plot penelitian berupa plot permanen yang dibangun pada tahun 1990, dengan ukuran plot 200 m x 200 m (4 ha) yang terbagi dalam 4 subplot dengan ukuran 100 m x 100 m (1 ha). Masing-masing subplot dibuat sub-plot berukuran 20 m x 72 m sebanyak 25 buah dengan 7 variasi kondisi hutan alam dengan total luas 72 ha. Pengukuran dimensi tegakan dan validasi data dilaksanakan secara periodik setiap dua tahun. Risalah perlakuan berupa variasi teknik penebangan (penebangan ramah lingkungan dengan limit diameter 50 cm/RIL 50, RIL 60 dan penebangan konvensional) dan variasi teknik pembebasan (sistematis dan berbasis pohon binaan)
Collections
- DT - Forestry [347]