dc.contributor.advisor | Budiono, Dwi | |
dc.contributor.author | Pangestu, Arjun | |
dc.date.accessioned | 2024-07-16T09:34:17Z | |
dc.date.available | 2024-07-16T09:34:17Z | |
dc.date.issued | 2024 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153858 | |
dc.description.abstract | Populasi sapi di Indonesia belum memenuhi kebutuhan konsumsi manusia,
penelitian ini penting untuk meningkatkan kualitas ternak melalui inovasi teknologi.
Penelitian ini mengeksplorasi perbedaan efektivitas dua metode superovulasi pada
sapi Simmental dan Peranakan Ongole di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang,
Indonesia. Metode penelitian melibatkan observasi, wawancara, dan studi pustaka,
dengan prosedur yang mencakup pengadaan sapi donor, superovulasi, inseminasi
buatan, hingga evaluasi embrio. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode
superovulasi pada hari ke-4 lebih efektif untuk sapi Simmental, sementara metode
hari ke-9 lebih efektif untuk sapi Peranakan Ongole. Perbedaan ini signifikan secara
statistik, dipengaruhi oleh faktor genetik, kondisi fisiologis, nutrisi, dan kesehatan
reproduksi. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam upaya
meningkatkan produksi embrio sapi yang berkualitas untuk mendukung ketahanan
pangan Indonesia. | |
dc.description.sponsorship | The population of cattle in Indonesia insufficient to meet the human consumption
demand. This research is essential to enhance livestock quality through
technological innovation. The study explores the difference in the effectiveness of
two superovulation methods in Simmental and Peranakan Ongole cattle at the Balai
Embrio Ternak (BET) Cipelang, Indonesia. The research methodology involves
observation, interviews, literature review, and procedures including acquiring
donor cattle, superovulation, artificial insemination, and embryo evaluation. The
analysis results indicate that the superovulation method on day 4 is more effective
for Simmental cattle, while day 9 is more effective for Peranakan Ongole cattle.
This difference is statistically significant and influenced by genetic factors,
physiological conditions, nutrition, and reproductive health. The study provides a
significant contribution to improving the quality of cattle embryos to support
Indonesia's food security efforts. | |
dc.language.iso | id | |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Produksi Embrio pada Sapi Simmental dan Peranakan Ongole dengan Dua Metode Superovulasi yang Berbeda di Balai Embrio Ternak Cipelang | id |
dc.title.alternative | Embryo Production in Simmental and Peranakan OngoleCattle with Two Different Superovulation Methods at Cipelang Livestock EmbryoCenter. | |
dc.type | Tugas Akhir | |
dc.subject.keyword | Embryo | id |
dc.subject.keyword | sapi simmental | id |
dc.subject.keyword | kualitas genetik | id |
dc.subject.keyword | sapi peranakan ongole | id |
dc.subject.keyword | superovulasi | id |
dc.subject.keyword | simmental cattle | id |
dc.subject.keyword | genetic quality | id |
dc.subject.keyword | peranakan ongole cattle | id |
dc.subject.keyword | superovulation | id |