Produksi Embrio pada Sapi Simmental dan Peranakan Ongole dengan Dua Metode Superovulasi yang Berbeda di Balai Embrio Ternak Cipelang
Abstract
Populasi sapi di Indonesia belum memenuhi kebutuhan konsumsi manusia,
penelitian ini penting untuk meningkatkan kualitas ternak melalui inovasi teknologi.
Penelitian ini mengeksplorasi perbedaan efektivitas dua metode superovulasi pada
sapi Simmental dan Peranakan Ongole di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang,
Indonesia. Metode penelitian melibatkan observasi, wawancara, dan studi pustaka,
dengan prosedur yang mencakup pengadaan sapi donor, superovulasi, inseminasi
buatan, hingga evaluasi embrio. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode
superovulasi pada hari ke-4 lebih efektif untuk sapi Simmental, sementara metode
hari ke-9 lebih efektif untuk sapi Peranakan Ongole. Perbedaan ini signifikan secara
statistik, dipengaruhi oleh faktor genetik, kondisi fisiologis, nutrisi, dan kesehatan
reproduksi. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam upaya
meningkatkan produksi embrio sapi yang berkualitas untuk mendukung ketahanan
pangan Indonesia.