Tingkat Keberhasilan Kebuntingan dengan Metode Transfer Embrio Beku dan Segar pada Sapi Friesian Holstein (FH) di Balai Embrio Ternak
Abstract
Embrio Transfer (TE) merupakan salah satu metode bioteknologi reproduksi
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas genetik ternak. Tujuan laporan
proyek akhir untuk mengevaluasi persentase tingkat kebuntingan (PR) yang
dihasilkan dengan metode TE beku dan segar pada resipien sapi Friesian Holstein
(FH) selama satu tahun di Balai Embrio Ternak. Kegiatan ini menggunakan 50 ekor
resipien FH yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 38 ekor resipien untuk
kelompok metode TE beku dan 12 ekor resipien untuk metode TE segar. Persiapan
metode TE didahului dengan sinkronisasi estrus dengan injeksi PGF2a dosis ganda
dengan dosis per satu kali injeksi 5mg/ml pada hari ke-0 dan hari ke-11. Tujuh hari
setelah injeksi PGF2a kedua TE dilakukan. Sembilan kebuntingan diperoleh dari
38 transfer embrio yang dilakukan dengan metode beku dengan PR 23,6%. Empat
kebuntingan diperoleh dari 12 transfer embrio yang dilakukan dengan metode segar
dengan PR 33,3%. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara TE beku dan TE
segar terhadap keberhasilan kebuntingan resipien FH setelah dilakukan uji Chi
Square (P>0,05).
