Efektivitas Penyuntikan Follicle Stimulating Hormone (FSH) secara Intramuskular dan Subkutan terhadap Produksi Embrio Sapi Limousin.
Abstract
Superovulasi merupakan pemberian hormon untuk meningkatkan oosit yang
diovulasikan. Superovulasi dilakukan menggunakan follicle stimulating hormone
(FSH). Rute pemberian hormon dalam superovulasi perlu dipertimbangkan untuk
mencapai hasil optimal. Tujuan laporan akhir ini untuk menguraikan rute
penyuntikan (FSH) dan efek yang diberikan terhadap produksi embrio. Penelitian
menggunakan 27 ekor sapi donor limousin yang dibagi menjadi dua perlakuan.
Perlakuan pertama 7 sapi donor dengan pemberian (FSH) intramuskular. Perlakuan
kedua 20 sapi donor dengan pemberian (FSH) subkutan. Semua perlakuan dihitung
respon rate, embryo recovery rate, dan jumlah embrio layak transfer dan tidak
layak transfer, kemudian diuji statistik dengan uji T untuk menentukan perbedaan
pada kedua metode. Hasil nilai respon rate, embryo recovery rate, jumlah embrio
layak transfer dan tidak layak transfer per flushing pada P1 berturut turut (60%;
45%; 1,66; dan 0) sedangkan pada P2 berturut-turut (80%; 74%; 3,75; 6,5). Hasil
uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada semua
parameter pada kedua perlakuan.