Nilai Tambah dan Profitabilitas Produk Olahan Kelor PT Moringa Organik Indonesia

Abstract

Pemanfaatan kelor dalam olahan pangan, obat herbal, dan pakan ternak menjadikan tanaman ini menarik bagi para peneliti untuk menguji keefektivitasannya dan pengusaha untuk menjadikannya sebagai komoditas usaha. PT Moringa Organik Indonesia (MOI) merupakan salah satu perusahaan yang mengolah komoditas kelor menjadi berbagai macam produk turunan. PT MOI merupakan perusahaan terbesar di Jawa Tengah sehingga menjadikan Blora sebagai sentra komoditas kelor. Potensi kelor yang masih terbuka lebar dan bernilai ekonomis tinggi, membuat pemerintah berambisi untuk menjadikan kelor sebagai ikon Kabupaten Blora sehingga kelor dapat dijadikan sebagai komoditas usaha oleh masyarakat sekitar. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis nilai tambah dan profitabilitas produk Kapsul Kelor dan Seduhan Kelor. Hasil perhitungan nilai tambah menggunakan metode Hayami menyatakan bahwa rasio nilai tambah Kapsul Kelor lebih besar daripada Seduhan Kelor. Pada analisis profitabilitas digunakan indikator analisis struktur biaya, titik impas, Margin of Safety (MOS), dan Marginal Income Ratio (MIR) yang menunjukkan bahwa kedua produk memberikan keuntungan. Perusahaan ini menjalankan usahanya di atas titik impas dengan profitabilitas pengolahan kapsul sebesar Rp64.529 atau 30,97 persen dan seduhan sebesar Rp22.387 atau 15,35 persen.

The use of Moringa in processed food, herbal medicine and animal feed makes this plant attractive for researchers to test its effectiveness and entrepreneurs to make it a business commodity. PT Moringa Organik Indonesia (MOI) is a company that processes moringa commodities into various kinds of derivative products. PT MOI is the largest company in Central Java, making Blora a moringa commodity centre. The potential of Moringa is still wide open and has high economic value, making the government ambitious to make Moringa an icon of Blora Regency so that Moringa can be used as a business commodity by the local community. This research aims to analyze the added value and profitability of Moringa Capsules and Moringa Brewing products. The results of the added value calculation using the Hayami method state that the added value ratio of Moringa Capsules is greater than Moringa Brewing. In the profitability analysis, the cost structure analysis indicators, break-even point, Margin of Safety (MOS), and Marginal Income Ratio (MIR) show that both products provide profits. This company runs its business above the break-even point with a capsule processing profitability of IDR 64.529 or 30,97 percent and steeping of IDR 22.387 or 15,35 percent.