Show simple item record

dc.contributor.advisorBengen, Dietriech Geoffrey
dc.contributor.advisorKurniawan, Fery
dc.contributor.advisorRastina
dc.contributor.authorSalma, Ummu
dc.date.accessioned2024-07-12T07:12:41Z
dc.date.available2024-07-12T07:12:41Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153586
dc.description.abstractProduktivitas perairan, yang didominasi oleh produksi bahan organik oleh fitoplankton, merupakan faktor penting dalam siklus karbon dan jaring-jaring makanan laut, sangat dipengaruhi oleh input nutrien dari ekosistem mangrove dan lamun. Ekosistem mangrove dan lamun berperan vital dalam siklus nutrien dengan mempengaruhi kesuburan perairan melalui proses produksi dan ekspor bahan organik, yang esensial untuk mendukung kehidupan plankton dan berdampak pada produktivitas perikanan. Pendekatan menggunakan pemodelan dinamik memungkinkan pemantauan efektif dan pemahaman terhadap kontribusi ekosistem ini terhadap dinamika nutrien dan kesuburan perairan, terutama di wilayah Kepulauan Seribu. Penelitian ini berfokus pada karakteristik lingkungan dan ekosistem mangrove, struktur ekosistem lamun, serta dinamika dan konektivitas nitrogen di ekosistem mangrove, lamun, dan lamun-mangrove. Terdapat perbedaan signifikan antara pulau besar (BJBR Probolinggo) dan pulau kecil (Pulau Pramuka, Tidung Kecil) dalam hal jenis mangrove yang dominan, karakteristik sedimen, dan faktor fisik serta kimia yang memengaruhi pertumbuhan mangrove. Analisis diskriminan menyoroti perbedaan karakteristik ekosistem mangrove antar lokasi, dengan BJBR Probolinggo menunjukkan keragaman spesies dan kerapatan pohon yang lebih tinggi. Lingkungan di pulau kecil lebih dipengaruhi oleh faktor lokal seperti sedimen dan karakteristik fisika-kimia, sementara BJBR Probolinggo mendapatkan kontribusi bahan organik yang kaya nutrien dari aliran sungai. Struktur ekosistem lamun di Pulau Pramuka dan Pulau Tidung Kecil menunjukkan perbedaan signifikan dalam kerapatan lamun antara dua pulau, dengan Pulau Pramuka memiliki kerapatan lebih tinggi dan variasi jenis lamun yang lebih besar. Model nutrien, fitoplankton, dan klorofil-a mengeksplorasi dinamika dan konektivitas nitrogen di ekosistem mangrove, lamun, dan lamun-mangrove. Simulasi dilakukan selama dua tahun, dan hasilnya menunjukkan ekosistem lamun mangrove menunjukkan kelimpahan fitoplankton tertinggi, diikuti oleh ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Hasil simulasi mengidentifikasi bahwa perubahan dalam nitrogen inorganik terlarut di air (DIN) memengaruhi secara langsung kelimpahan fitoplankton dan konsentrasi klorofil-a pada ekosistem lamun mangrove. Secara keseluruhan penelitian ini memberikan gambaran tentang dinamika dan interaksi antara ekosistem mangrove, lamun, dan lamun-mangrove di Kepulauan Seribu. Temuan ini mendukung perlunya pemeliharaan ekosistem lamun-mangrove dan penerapan lebih lanjut penelitian untuk memahami lebih baik dinamika fitoplankton secara menyeluruh.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKontribusi Ekosistem Mangrove dan Lamun terhadap Kesuburan dan Produktivitas Perairan Pesisirid
dc.title.alternativeMangrove and Seagrass Ecosystem Contribution to Coastal Water Productivity
dc.typeDisertasi
dc.subject.keywordfitoplanktonid
dc.subject.keywordklorofil-aid
dc.subject.keywordnitrogenid
dc.subject.keywordnutrienid
dc.subject.keywordmodel simulasiid
dc.subject.keywordinteraksi biogeokimiaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record