View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Landscape Architecture
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Landscape Architecture
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Evaluasi manajemen lanskap perkotaan sebagai waterfront landscape pada pesisir kota makassar

      Thumbnail
      View/Open
      Cover (2.429Mb)
      Fulltext (5.618Mb)
      Lampiran (3.457Mb)
      Date
      2024
      Author
      Rohadi, Putra Pamungkas
      Kaswanto
      Arifin, Hadi Susilo
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Kota Makassar merupakan salah satu kota pesisir yang ada di Indonesia dengan luas 175,77 km2 yang terdiri dari 15 kecamatan dengan panjang garis pantai kurang lebih 32 km. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Makassar 2015-2034 memiliki tujuan untuk mewujudkan wilayah kota berbasis pada konsep kota tepian air (waterfront city). Sebagai upaya dalam mencapai tujuan tersebut pemerintah melakukan berbagai kegiatan revitalisasi dan reklamasi pada kawasan pesisir. Kegiatan yang terjadi pada pesisir Kota Makassar membawa suatu perubahan pada kondisi pesisir baik itu secara positif ataupun negatif. Dampak negatif terlihat ialah adanya perubahan morfologi akibat adanya pendangkalan pada kawasan pesisir yang menyebabkan penurunan kualitas air laut akibat kurang optimalnya pertukaran air laut, berkurangan kawasan mangrove dan pencemaran lingkungan yang terjadi akibat kegiatan rumah tangga dan industri. Hal ini mempengaruhi kualitas lanskap pesisir, sehingga untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan upaya dalam manajemen pengelolaan lanskap yang baik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menginventarisasi, memetakan, mengevaluasi manajemen lanskap pesisir berbasis waterfront city, dan analisis persepsi masyarakat. Metode yang digunakan ialah analisis kesesuaian lahan, analisis keindahan, analisis kenyamanan, dan analisis persepsi masyarakat. Hasil penelitian disusun menjadi rekomendasi strategi pengembangan dan manajemen waterfront city untuk mewujudkan waterfront landscape di Kota Makassar. Berdasarkan analisis kesesuaian lahan lanskap pesisir Kota Makassar berpotensi sebagai pengembangan kawasan wisata, konservasi, dan permukiman. Pengembangan kawasan perlu dilakukan dengan memperhatikan faktor pembatas pada lanskap eksisting setiap fungsi kawasan sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan. Kualitas visual lanskap pesisir Kota Makassar memiliki nilai Scenic Beauty Estimation (SBE) beragam. Kualitas visual tinggi didominasi oleh kawasan dengan pemandangan vegetasi dengan penataan yang baik dan rapi yang memperlihatkan view alam seperti laut dan langit. Sedangkan pada ruang dengan kualitas rendah terlihat kawasan yang tidak tertata baik dan sampah yang berserakan. Tingkat kenyamanan pada ruang terbuka lanskap pesisir memiliki tingkat kenyamanan yang baik pada pagi dan sore hari, sedangkan pada siang hari memiliki tingkat kenyamanan yang tidak nyaman. Analisis persepsi menunjukan bahwa faktor pendidikan dan jarak tempat tinggal memiliki nilai korelasi positif pada setiap aspek persepsi masyarakat terhadap penerapan konsep waterfront city. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik tingkat pendidikan dan jarak tinggal responden menilai bahwa penerapan konsep tersebut belum terealisasikan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya masalah lingkungan dan konflik yang masih terjadi. Selain itu aspek peran pemerintah dan pengawasan merupakan persepsi dengan nilai korelasi terendah yang menunjukan bahwa peran pemerintah dalam pelaksanaan dan pengelolaan waterfront kurang terlihat. Pemerintah sebagai penentu kebijakan perlu berperan aktif dalam penerapan konsep waterfront sehingga dapat menciptakan kondisi yang optimal bagi segala pihak dalam memanfaatkan lanskap pesisir Kota Makassar. Rekomendasi konsep diusulkan yaitu responsible dan resilience dengan strategi pengelolaan yaitu melakukan redevelopment waterfront dengan fungsi mixed use yang terdesentralisasi pada setiap ruang berdasarkan fungsi. Kota Makassar direkomendasikan menjadi tiga zona yaitu zona pariwisata, zona campuran, dan zona konservasi yang didukung oleh program pengelolaan masing-masing.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153573
      Collections
      • UT - Landscape Architecture [1259]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository