Show simple item record

dc.contributor.authorHarlina, Eva
dc.contributor.authorSandriya, Ardi
dc.contributor.authorRostantinata, Riski
dc.contributor.authorNurcholis, Waras
dc.contributor.authorSutardi, Lina Noviyanti
dc.contributor.authorSubangkit, Mawar
dc.contributor.authorRidho, Rachmi
dc.contributor.authorPriosoeryanto, Bambang Pontjo
dc.date.accessioned2024-07-05T08:23:42Z
dc.date.available2024-07-05T08:23:42Z
dc.date.issued2024-06
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153190
dc.description.abstractKejadian tumor pada hewan tergolong tinggi, dan terapi tumor menggunakan bahan herbal dan substansi biologi merupakan salah satu metodeyang memiliki efek samping yang rendah. Indonesia memiliki berbagai tanamanyang berpotensi sebagai anti tumor, salah satunya adalah keladi tikus (T. flagelliforme) yang dipercaya dapat mengurangi perkembangan sel tumor. Substansi biologi yang telah diketahui memiliki potensi sebagai antitumor adalahinterferon (IFN). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek penggunaankombinasi ekstrak etanol keladi tikus (T. flagelliforme) dan interferon alamiahsebagai agen antitumor. Penelitian ini menggunakan 18 ekor mencit betina galur ddY yang diinduksi dengan 7.12-dimetilbenz (α) anthracne (DMBA) sebagai substansi karsinogen. Mencit dibagi kedalam 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol (I), kelompok ekstrak etanol daun keladi tikus (II), kelompok nCaIFN(III), kelompok nFeIFN (IV), kelompok kombinasi ekstrak daun keladi tikus dannCaIFN (V), dan kelompok kombinasi ekstrak daun keladi tikus dan nFeIFN(VI). Jaringan tumor yang terbentuk diberi bahan uji selama selama 4 minggu. Selanjutnya semua jaringan tumor dikoleksi dan dibuat slide histopatologi yangdiwarnai dengan Hematoxylin-Eosin (HE) dan pewarnaan imunohistokimiaPCNA dan Caspase-3. Hasil pengamatan makroskopis menunjukkan permukaankulit yang mengalami tumor mengalami alopesia dan kemerahan. Pada indikator penambahan diameter dan berat badan, terdapat perbedaan nyata antara kelompokkontrol dengan kelompok yang diberi bahan uji (p<0.05), dan terdapat perbedaannyata antara kelompok yang diberi bahan uji tunggal dibandingkan kelompokyang diberi kombinasi (p<0.05). Pengamatan mikroskopis menunjukkan terbentuktiga jenis tumor yaitu anaplastic carcinoma, fibrosarcoma, dan squamous cell carcinoma. Pada pengujian indeks mitosis dan angiogenesis terdapat perbedaannyata antara kelompok kontrol dengan kelompok yang diberi bahan uji (p<0.05), dan terdapat perbedaan nyata antara kelompok yang diberi bahan uji tunggal dibandingkan kelompok yang diberi kombinasi (p<0.05). Pengujian terhadapPCNA dan Caspase-3, terdapat perbedaan yang nyata antara kelompok kontrol dengan kelompok yang diberi bahan uji (p<0.05), dan terdapat perbedaan nyataantara kelompok yang diberi bahan uji tunggal dibandingkan kelompokyang 4 diberi kombinasi (p<0.05). Kombinasi ekstrak etanol daun keladi tikus daninterferon alamiah mampu menstabilkan berat badan, menghambat pertumbuhantumor, mengurangi terjadinya mitosis dan angiogenesis, serta menurunkanekspresi PCNA dan Caspase-3. Kelompok yang diberi kombinasi bahan uji menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan kelompok yang diberi bahan uji tunggal.id
dc.language.isoidid
dc.titleAktivitas Antitumor Kombinasi Ekstrakkeladi Tikus (Typhonium Flagelliforme) Denganinterferonalamiah Kucing Dan Anjing Secara Invivopadamencit Yang Diinduksi Subkutan7.12- Dimetilbenz(Α)Anthracne (Dmba).id
dc.typeArticleid
dc.subject.keywordekstrak etanol keladi tikusid
dc.subject.keywordinterferonid
dc.subject.keywordkombinasiid
dc.subject.keywordmencitid
dc.subject.keywordtumorid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record