Potensi Tegakan Aren (Arenga pinnata Merr.) di Desa Beruas dan Teru, Kabupaten Bangka Tengah
View/ Open
Date
2024-07-02Author
Tarigan, Krisna Bayu
Zuhud, Ervizal A.M
Metadata
Show full item recordAbstract
Aren merupakan tumbuhan palma dari famili Arecaceae yang memiliki
banyak manfaat dan bernilai ekonomi bagi masyarakat Desa Beruas dan Teru.
Pemanfaatan aren bergantung pada aren yang tumbuh liar sehingga tingkat produksi
aren rendah. Tujuan penelitian untuk menduga potensi tegakan dan produksi nira
aren dan menyusun rencana pengembangan aren. Pengambilan data dilakukan
dengan studi literatur, analisis vegetasi, pengamatan lapang, dan wawancara. Data
dianalisis secara deskripsi kualitatif dan kuantitatif meliputi pendugaan tegakan
aren, pola sebaran, kategori kelestarian, produksi nira aren, dan rencana
pengembangan tegakan aren. Penelitian menemukan bahwa Desa Beruas memiliki
252 pohon aren dengan klasifikasi kelestarian fair, sementara Desa Teru memiliki
116 pohon dengan kelestarian good. Pola persebarannya cenderung mengelompok.
Rata-rata produksi nira aren di Desa Beruas mencapai 11,38 liter per pohon per hari,
sementara di Desa Teru belum ada tegakan yang menghasilkan nira aren.
Pengembangan agroforestri dapat dilakukan di Desa Beruas, tetapi tidak
memungkinkan di Desa Teru karena kondisi tempat tumbuhnya tidak sesuai. Aren is a palm plant from the Arecaceae family that has many benefits and
economic value for the people of Beruas and Teru villages. Aren utilization depends
on wild-growing aren palm so that the level of aren palm production is low. The
aim of the study was to estimate the potential of aren palm stands, the production
of aren palm sap, and to compose the development plan of aren palm. Data were
collected through literature study, vegetation analysis, field observation, and
interview. Data were analyzed qualitatively and quantitatively including estimation
of palm stands, distribution patterns, sustainability categories, palm juice
production, and development plans for palm stands. The study found that Beruas
village has 252 aren palm trees with fair sustainability classification, while Teru
village has 116 trees with good sustainability. The distribution pattern tends to be
clustered. The average production of palm sap in Beruas village reached 11.38 liters
per tree per day, while in Teru village there were no stands producing palm sap.
Agroforestry development is possible in Beruas village, but not in Teru village due
to the unsuitable growing conditions.
