Show simple item record

dc.contributor.authorSukendro, Andi
dc.contributor.authorHarimurti, Danang
dc.date.accessioned2024-06-29T03:18:37Z
dc.date.available2024-06-29T03:18:37Z
dc.date.issued2024-06
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153002
dc.description.abstractTanaman Agathis loranthifolia Salisb. (Damar) merupakan salah satu jenis yang terdapat dalam hutan di Indonesia. Damar memiliki banyak kegunaan, baik dari kayu maupun non kayu seperti bahan baku vinir, kayu lapis, pulp, kopal dan sebagainya. Umumnya, cara yang digunakan untuk mendapatkan tanaman Damar adalah dengan penggunaan benih (secara generatif). Namun kualitas dan kuantitas tanaman yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu, pembiakan vegetatif dengan cara grafting (sambungan) merupakan suatu alternatif pemecahan masalah dalam perbanyakan tanaman Damar. Teknik ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya buah dan biji yang dihasilkan lebih cepat, anakan yang dihasilkan mempunyai sifat dan penampakan yang lebih baik dibanding induknya, serta dapat digunakan untuk membangun kebun pangkas. Penelitian dilaksanakan di Persemaian Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor pada bulan Juni sampai dengan September 2007. Bahan yang digunakan adalah anakan Damar, pucuk dari trubusan tanaman Damar dan alkohol 70%. Peralatan yang digunakan yaitu cutter, kertas koran, kantong plastik bening, polybag, plester paralon, sprayer, gunting, higrometer, termometer, alat tulis, kalkulator, kamera dan alat penyiram. Metoda sambungan yang dipakai adalah Top Cleft Grafting, yaitu penyatuan pucuk sebagai calon batang atas (scion) dengan batang bawah (rootstock) yang berasal dari anakan, sehingga terbentuk tanaman baru yang mampu saling menyesuaikan diri secara kompleks. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah perlakuan batang bawah yaitu batang bawah berdiameter antara 0-0,5 cm dan batang bawah berdiameter 0,5-1 cm. Faktor kedua adalah perlakuan jenis scion yaitu batang atas yang mengalami fase dorman dan aktif. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam diketahui bahwa perlakuan jenis scion berpengaruh nyata terhadap keberhasilan sambungan Damar. Rata-rata persen keberhasilan sambungan jenis scion fase dorman lebih baik dibandingkan dengan jenis scion fase aktif yaitu masing-masing sebesar 83,33% dan 58,33%. Perlakuan batang bawah tidak berpengaruh nyata terhadap keberhasilan sambungan. Perlakuan batang bawah berdiameter 0-0,5 cm mempunyai rata-rata persen keberhasilan sambungan sebesar 75% dan perlakuan batang bawah dengan diameter 0,5-1 cm sebesar 66,67%. Perlakuan batang bawah dan jenis scion tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap ketahanan tanaman terhadap penyakit. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata persen keberhasilan sambungan Damar adalah 70,83%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherDepartemen Silvikultur-FAHUTAN , IPB Universityid
dc.titleStudi Pembiakan Vegetatif Pada Agathis Loranthifolia Salisb. Melalui Graftingid
dc.typeArticleid
dc.subject.keywordDamarid
dc.subject.keywordvegetative propagationid
dc.subject.keywordgraftingid
dc.subject.keywordrootstockid
dc.subject.keywordscionid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record