dc.description.abstract | Ulat grayak Spodoptera litura merupakan serangga hama yang bersifat polifag. Tanpa pengendalian, kerusakan tanaman akibat serangan hama ini bisa mencapai 90,0%. Petani umumnya mengandalkan penggunaan pestisida sintetis untuk mengendalikan S. litura. Penggunaan pestisida sintetis yang berlebihan dan tidak rasional seringkali menimbulkan dampak negatif, sehingga diperlukan pengendalian hama yang ramah lingkungan salah satunya adalah pemanfaatan musuh alami serangga hama seperti penggunaan cendawan entomopatogen Metarhizium anisopliae dan M. robertsii. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cendawan M. anisopliae dan M. robertsii terhadap mortalitas S. litura instar III. Suspensi M. anisopliae dan M. robertsii dengan kepadatan konidia 106 , 107 , 108 , 109 konidia/mL dan kontrol digunakan dalam pengujian. Kematian larva diamati setiap hari selama sepuluh hari setelah aplikasi. Berdasarkan hasil penelitian, kepadatan 109 konidia/mL M. anisopliae dan M. robertsii menyebabkan mortalitas S. litura tertinggi masing-masing sebesar 72,0 dan 100,0%. Nilai LC50 M. anisopliae sebesar 1,3 x 108 konidia/mL, sedangkan M. robertsii sebesar 1,6 x 107 konidia/mL. Sementara itu, nilai LT50 M. anisopliae dan M. robertsii terjadi pada umur 5,7 dan 5,0 hari. Kedua cendawan ini berpengaruh terhadap tingkat mortalitas S. litura sehingga berpotensi dijadikan sebagai alternatif pengendalian ramah lingkungan. | id |