| dc.description.abstract | Pengelolaan hutan, termasuk didalamnya pemanenan hasil hutan, harus direncanakan dengan baik agar diperoleh hasil yang maksimal dan lestari, baik kelestarian produksi maupun kelestarian perusahaan. Salah satu tahapan perencanaan dalam pengelolaan hutan adalah perencanaan produksi, yang memerlukan data potensi tegakan yang akurat. Pendugaan potensi tegakan dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa tabel-tabel volume pohon yang disusun dari beberapa pohon contoh (pohon model). Pohon model untuk penyusunan tabel volume biasanya berjumlah 50-100 pohon atau lebih (Loetsch, Zohrer dan Haller 1973).
Dengan anggapan bahwa bentuk batang pohon itu khas untuk setiap jenis pohon, maka penggunaan pohon contoh dapat dikurangi jumlahnya dengan membuat suatu model penduga volume batang yang disusun dengan memperhatikan bentuk batang pohon yang dikenal dengan istilah Integrasi Persamaan Taper. Persamaan taper ini disusun berdasarkan hubungan antara diameter relatif dan tinggi relatif. Bila persamaan taper cukup representatif di dalam menggambarkan bentuk batang pohonnya, maka pendugaan volume batang melalui integrasi persamaan taper ini diharapkan memiliki ketelitian dan akurasi yang lebih baik dari pendugaan volume berdasarkan tabel volume biasa. Dalam penelitian ini ingin dilihat akurasi dugaan volume pohon menggunakan pendekatan integrasi persamaan taper yang menggunakan jumlah pohon jauh lebih sedikit (3-9 pohon contoh) dibandingkan dengan menggunakan tabel volume pohon yang disusun dengan menggunakan 50 pohon contoh. | id |
