Mitigasi Bencana Tsunami Kota Padang Berbasis Ekosistem Pesisir
Date
2024-03-21Author
Frananda, Hendry
Yulianda, Fredinan
Boer, Mennofatria
Nurjaya, I Wayan
Metadata
Show full item recordAbstract
Kota Padang merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Barat yang juga merupakan kota terbesar di pesisir pantai sisi barat Pulau Sumatera, secara geografis Kota Padang yang berdekatan dengan Patahan Megathrust. Berdasarkan lokasi geografis dan kondisinya kota Padang berada pada kategori berbahaya dan memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap bahaya tsunami. Sekitar 50% penduduk Kota Padang hidup dan beraktifitas di daerah dataran rendah sekitar pantai atau di daerah dengan ketinggian antara 0 sampai 5 m di atas permukaan laut. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi mitigasi tsunami yang efektif berdasarkan kondisi wilayah, dan terdapat tahapan penelitian yang harus dilakukan, yaitu ; 1) Memodelkan landaan tsunami dan kerugian yang timbulkan di Kota Padang berdasarkan kondisi tutupan lahan saat ini dan melakukan estimasi potensi kerugian fisik, sosial dan ekonomi, 2) Menggambarkan kondisi evakuasi tsunami di Kota Padang saat ini, 3) Mengukur seberapa besar kemampuan ekosistem pesisir saat ini secara maksimal mampu mengurangi dampak tsunami, 4) Memberikan strategi mitigasi tsunami berdasarkan kondisi wilayah terdampak.
Lokasi penelitian berada pesisir Kota Padang Provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 6 Kecamatan berbatasan langsung dengan garis Pantai, Kecamatan tersebut yaitu Koto Tangah, Padang Utara, Padang Barat, Padang Selatan, Lubuk Begalung dan Bungus Teluk Kabung. Pencapaian tujuan penelitian dilaksanakan melalui kegiatan studi literatur, pengumpulan data skunder, survei lapangan dan uji akurasi pemetaan, diskusi dengan berbagai pihak.
Terdapat 8 Kecamatan dan 39 kelurahan di Kota Padang yang terdampak langsung oleh landaan tsunami berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, berdasarkan skenario run-up 11 m pada garis pantai, luas total landaan tsunami adalah 3.231 ha. Kecamatan Koto Tangah memiliki berpotensi terdampak paling luas yaitu sebesar 1.393 ha atau 6,2 % dari total wilayahnya, Kecamatan dengan potensi dampak paling kecil adalah Kecamatan Padang Timur, dengan luas terdampak seluas 8 ha. Jika berdasarkan persentase wilayah, Kecamatan Padang Barat merupakan kecamatan dengan total persentase luas terdampak paling besar yaitu sebesar 75,6 % dari total wilayah. Jenis penutup lahan yang terdampak paling banyak adalah bangunan perkotaan, dimana luas terdampak seluas 1.428 ha yang dapat menggenangi sebanyak 42.877 jumlah bangunan. Estimasi potensi kerugian ekonomi sebesar Rp. 1.346.958.354.165.-. Nilai ini mencakup perhitungan potensi kerugian dari sektor bangunan (rumah, fasilitas umum dan fasilitas keritis), lahan pertanian (sawah, pertanian non-sawah), serta jalan (jalan arteri/utama dan jalan kota). Berdasarkan populasi perkecamatan total potensi korban terdampak sebanyak 40.760 jiwa.
Evaluasi mitigasi dan evakuasi tsunami Kota Padang saat ini digambarkan dengan melakukan skenario evakuasi secara horizontal dan juga vertikal. Evakuasi secara horizontal merupakan tindakan menjauhi pantai menuju daerah zona aman landaan tsunami dengan mengikuti jalan atau jalur evakuasi, sementara evakuasi secara vertikal merupakan upaya penyelamatan dengan menuju area yang lebih tinggi. Perkiraan waktu datang tsunami digaris pantai adalah 30 menit, luas daeraah yang dapat melakukan evakuasi berdasarkan estimasi waktu tersebut adalah 1.746 ha, masih terdapat daerah landaan tsunami yang sangat luas yang tidak dapat melakukan evakuasi.
Dilakukan upaya mitigasi dengan cara mencoba memaksimalkan kondisi penutup lahan kawasan pesisir pantai, memaksimalkan penutup lahan dengan cara mengkondisikan tutupan lahan yang saat ini berupa semak belukar dan lahan kosong pada kawasan pesisir dirubah penutup lahannya menjadi vegeteasi mangrove atau hutan pantai sesuai dengan kesesuaian ekosistem pada kawasan pesisir tersebut. Luas landaan tsunami berkurang menjadi 2.839 ha, landaan tsunami berkurang seluas 392 ha.
Berdasarkan kondisi pemetaan landaan tsunami, evakuasi tsunami, dan pemaksimalan penutup lahan pada kawasan pesisir di Kota Padang, maka di susun upaya-upaya mitigasi yang dapat dilakukan untuk kawasan yang masih terdampak landaan tsunami. Masih terdapat kawasan seluas 1.422 ha yang masih berada pada zona landaan tsunami, zona landaan ini dapat dikelompokkan menjadi sisi bagian selatan dan sisi bagian utara kota Padang. Pada sisi bagian selatan solusi mitigasi yang paling memungkinkan untuk dilakukan pada wilayah ini adalah dengan melakukan evakuasi secara horizontal menuju daerah perbukitan, mengigat jarak dengan perbukitan relatif dekat dan hanya perlu membangun rambu-rambu arah evakuasi dan lokasi tempat berkumpul. Pada sisi bagian utara terdapat dua solusi yang dapat digunakan, yaitu ; 1) Evakuasi secara vertikal dengan cara membangun Tempat Evakuasi Sementara (TES) atau Tempat Evakuasi Sementara Potensial (TESP), 2) Melakukan rekayasa reklamasi berdasarkan ekosistem pesisir. Dilakukan pemodelan rekayasa reklamasi dengan panjang pantai 11,6 km dengan lebar 150 m dan 300 m dengan preuntukan berupa hutan Pantai dang mangrove. Rekayasa reklamasi pantai dengan lebar 150 m mampu mengurangi landaan tsunami sebesar 160 ha, dan rekayasa reklamasi pantai dengan lebar 300 m mampu mengurangi landaan tsunami sebesar 306 ha.
Collections
- DT - Fisheries [733]