Business Model Canvas Sirkular Ekonomi Pupuk Organik di Kelompok Tani Parikesit
Date
2024Author
Lestari, Dyah Tri
Aminah, Mimin
Munandar, Jono Mintarto
Metadata
Show full item recordAbstract
Prinsip dari Circular Economy (CE) mencakup pengurangan limbah, menjaga produk dan material terpakai selama mungkin, dan meregenerasi sistem alam. Pada penelitian ini membahas mengenai implementasi Circular Economy dalam manajemen agribisnis Pupuk Organik Cair (POC) di Kelompok Tani Parikesit. Kelompok Tani Parikesit merupakan usaha milik petani yang memiliki tujuan untuk meningkatkan perekonomian petani di Desa Bangunsari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Kelompok Tani Parikesit sebelumnya telah menjadi salah satu pelopor pertanian organik dengan komoditas padi organik. Selain itu, kelompok tani ini mengembangkan usahanya sebagai produsen dan distributor penjualan POC. Kelompok Tani Parikesit memiliki potensi yang besar dalam mendukung konsep ekonomi sirkular dengan mengoptimalkan pengembangan bisnis POC. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting Kelompok Tani Parikesit dengan pemetaan BMC; menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Kelompok Tani Parikesit dalam analisis SWOT pada elemen BMC; merumuskan strategi pengembangan usaha yang dapat dibangun dari hasil analisis SWOT; dan menentukan prioritas strategi alternatif untuk pengembangan usaha pupuk organik Kelompok Tani Parikesit dan rekomendasi perbaikan BMC. Data yang digunakan pada penelitian adalah data primer yang diperoleh dengan pengisian kuesioner oleh responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Business Model Canvas (BMC), analisis SWOT, dan Analytical Networking Process (ANP).
Hasil analisis perumusan strategi dan analisis SWOT menghasilkan kekuatan utama perusahaan terletak pada produk mendukung model sirkular ekonomi (penggunaan limbah sebagai bahan baku). Kelemahan utama perusahaan merujuk pada produk belum memiliki izin edar. Peluang utama perusahaan merujuk pada kondisi eksternal kemitraan membantu usaha menjangkau pelanggan. Sedangkan ancaman utama perusahaan merujuk pada Pelanggan cenderung belum paham kualitas pupuk organik (petani konvensional takut gagal dalam budidaya pertanian organik). Berdasarkan analisis ANP, prioritas yang harus dilaksanakan adalah meningkatkan edukasi pupuk berkualitas melalui perluasan pelatihan pertanian organik, pemanfaatan sistem komputerisasi di bidang komunikasi dan keuangan, melaksanakan prosedur perizinan produk, penambahan pangsa pasar ke luar kabupaten ciamis, peningkatan manajemen organisasi, pengendalian kualitas produk pupuk organik berbasis sirkular ekonomi, meningkatkan kemampuan anggota dalam digital marketing; dan meningkatkan kemitraan dengan penyedia bahan baku tetap. Penelitian ini berhasil memetakan kanvas model bisnis Kelompok Tani Parikesit sesuai dengan sembilan elemen BMC, yaitu segmen pelanggan, proposisi nilai, saluran, hubungan pelanggan, aliran pendapatan, aktivitas utama, sumber daya utama, kemitraan utama, dan struktur biaya untuk proses pengembangan usahanya. The principles of Circular Economy (CE) include reducing waste, keeping products and materials in use for as long as possible, and regenerating natural systems. This research discusses the implementation of Circular Economy in the agribusiness management of Liquid Organic Fertilizer (LOF). Parikesit Farmer Group is the farmer-owned businesses that has the aim of improving the economy of farmers in Bangunsari Village, Pamarican District, Ciamis Regency. The Parikesit Farmer Group has previously been one of the pioneers of organic farming with organic rice commodities. In addition, the farmer group developed its business as a producer and distributor of LOF sales. The Parikesit Farmer Group has great potential in supporting the circular economy concept by optimizing the development of the LOF business. This study aims to identify the existing conditions of the Parikesit Farmer Group with BMC mapping; analyze the strengths, weaknesses, opportunities and threats of the Parikesit Farmer Group in SWOT analysis on BMC elements; formulate business development strategies that can be built from the results of SWOT analysis; and determine the priority of alternative strategies for the development of the Parikesit Farmer Group's organic fertilizer business and recommendations for BMC improvement. The data used in the research is primary data obtained by filling out questionnaires by respondents. The methods used in this research are Business Model Canvas (BMC), SWOT analysis, and Analytical Networking Process (ANP).
The results of the analysis of strategy formulation and SWOT analysis resulted in the company's main strength lies in the product supporting the circular economy model (using waste as raw material). The company's main weakness refers to the product not yet having a distribution license. The company's main opportunity refers to the external conditions of the partnership helping businesses reach customers. While the main threat of the company refers to customers tend not to understand the quality of organic fertilizer (conventional farmers are afraid of failing in organic farming). Based on ANP analysis, the priorities that must be implemented are increasing quality fertilizer education through the expansion of organic farming training, utilizing computerized systems in communication and finance, implementing product licensing procedures, increasing market share outside Ciamis Regency, improving organizational management, controlling the quality of organic fertilizer products based on circular economy, increasing the ability of members in digital marketing; and increasing partnerships with fixed raw material providers. This research successfully mapped the Parikesit Farmer Group business model canvas according to the nine BMC elements, namely customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key activities, key resources, key partnerships, and cost structures for its business development process.
Collections
- MT - Economic and Management [2965]