Show simple item record

dc.contributor.advisorVirianita, Ratri
dc.contributor.authorShopia, Aulia
dc.date.accessioned2024-06-05T08:48:38Z
dc.date.available2024-06-05T08:48:38Z
dc.date.issued2024-06
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152688
dc.description.abstractPernikahan dini memberikan beragam dampak negatif bagi individu yang melaksanakannya, oleh karena itu perlu diketahui motivasi mendorong munculnya fenomena tersebut. Berdasarkan sumbernya motivasi dibagi menjadi dua yaitu motivasi internal berupa persepsi individu terhadap budaya merarik, dan eksternal berupa status sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara persepsi terhadap budaya merarik dan status sosial ekonomi dengan motivasi melakukan pernikahan dini di Desa Aikmel. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Data akan dianalisis menggunakan analisis korelasi rank spearman. Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, dan wawancara mendalam digunakan untuk mendapatkan data pendukung kualitatif. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Aikmel yang melakukan pernikahan dini dengan budaya merarik berjumlah 67 orang yang di pilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara persepsi terhadap budaya merarik dan motivasi melakukan pernikahan dini, sedangkan status sosial ekonomi dan motivasi melakukan pernikahan dini tidak memiliki hubungan yang signifikan.id
dc.description.abstractEarly marriage has various negative impact. Therefore its necessary to know the motivation that drives that phenomenon. Based on its resources motivations divided by two. Internal in the form of individual perception and external in the form of socio economic status This research aims to analyze the relationship between perceptions of Merik culture and family socio-economic status with motivation for early marriage in Aikmel Village. The approach used in this research is a quantitative approach supported by qualitative data. Data will be analyzed using Spearman rank correlation analysis. The main instrument used in this research was a questionnaire, and in-depth interviews were used to obtain qualitative supporting data. The respondents in this research were the people of Aikmel Village who entered into early marriages with the Merarik culture, totaling 67 people who were selected purposively. The results of the research show that there is a strong and significant relationship between the perception of Merik culture and motivation for early marriage, while socio-economic status and motivation for early marriage do not have a significant relationship.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleHubungan Persepsi terhadap Budaya Merarik dan Status Sosial Ekonomi dengan Motivasi Melakukan Pernikahan Diniid
dc.title.alternativeThe Correlation Between Perception of Merarik Culture and The Socio Economic Status with The Motivation to Engage in Early Marriageid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordmerarikid
dc.subject.keywordmotivasiid
dc.subject.keywordpernikahan diniid
dc.subject.keywordpersepsiid
dc.subject.keywordmotivationid
dc.subject.keywordPerceptionid
dc.subject.keywordearly marriageid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record