Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiawati, Mia
dc.contributor.advisorEkasari, Julie
dc.contributor.advisorJusadi, Dedi
dc.contributor.authorNegara, Grenda Audia Wuryas Pradita
dc.date.accessioned2024-06-03T23:53:55Z
dc.date.available2024-06-03T23:53:55Z
dc.date.issued2024-06-03
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152676
dc.description-id
dc.description.abstractMeningkatnya harga pakan buatan disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku, khususnya sumber protein nabati yaitu bungkil kedelai. Limbah kecambah kacang hijau merupakan salah satu limbah dari kegiatan agroindutsri yang belum banyak dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan tepung limbah kecambah kacang hijau yang dihidrolisis enzim selulase (LTe) sebagai bahan baku pakan untuk ikan nila. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu: Tahap Satu uji pretreatment tepung limbah kecambah kacang hijau dihidrolisis enzim selulase dosis berbeda dan uji kecernaan bahan limbah kecambah kacang hijau. Tahap Dua uji kecernaan pakan limbah kecambah kacang hijau dihidrolisis enzim selulase 1,2 g kg-1 menggantikan bungkil kedelai dengan presentase berbeda (0%, 25%, 50%, 75% dan 100%) dan uji pertumbuhan (uji antioksidan, kinerja hati, gambaran darah, respons imun serta biokimia darah). Tahap Satu pada uji hidrolisis tepung limbah kecambah kacang hijau menggunakan enzim selulase (0 g kg-1, 0,4 g kg-1, 0,8 g kg-1 dan 1,2 g kg-1). Proses hidrolisis dilakukan dengan cara enzim selulase ditimbang dan dilarutkan ke air sebanyak 300 mL lalu dicampurkan tepung limbah kecambah kacang hijau. Proses inkubasi dilakukan selama 24 jam dan dioven pada suhu 40 ℃ selama 1,5 jam, kemudian bahan dianalisis proksimat (protein, lemak, kadar abu, bahan ekstrak tanpa nitrogen dan serat kasar), uji asam amino serta uji kandungan Vitamin E dan Vitamin C. Pengamatan parameter uji kecernaan bahan limbah kecambah kacang hijau, kecernaan protein dan kecernaan energi menggunakan perlakuan tepung limbah kecambah kacang hijau dihidrolisis enzim selulase (LTe) dosis berbeda (0 g kg-1, 0,4 g kg-1, 0,8 g kg-1 dan 1,2 g kg-1) pada pakan komersil serta pakan reference diet. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan pakan dan empat ulangan. Indikator yang digunakan pada uji kecernaan menggunakan kromium oksida (Cr2O3) yang ditambahkan pada pakan. Ikan yang telah diberi makan diambil fesesnya dengan cara disifon dan dianalisis proksimat. Tahap Dua pada uji kecernaan pakan dengan limbah kecambah kacang hijau dihidrolisis enzim selulase tertinggi 1,2 g kg-1 menggantikan bungkil kedelai diawali dengan menambahkan Cr2O3 sebanyak 0,6% pada setiap pakan TLTe dengan presentase (0%, 25%, 50%, 75% dan 100%) dengan lima perlakuan dan empat ulangan selama 60 hari. Parameter yang diamati: kecernaan total, kecernaan protein, kecernaan lemak, kecernaan energi dan kecernaan karbohidrat. Tahap pada uji pertumbuhan perlakuan limbah kecambah kacang hijau dihidrolisis enzim selulase 1,2 g kg-1 menggantikan bungkil kedelai presentase (0%, 25%, 50%, 75% dan 100%) dengan lima perlakuan dan empat ulangan tanpa menambahkan Cr2O3 sebanyak 0,6% pada setiap pakan. Ikan nila yang digunakan ukuran 10±0,01 g, panjang 7±0,01 cm dengan kepadatan 15 ekor per akuarium ukuran 90 × 40 × 45 cm3, tinggi air 30 cm dengan volume air 108,00 L. Frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari yaitu pukul 07.00, 12.00 dan 17.00 WIB dengan metode sekenyangnya. Parameter yang dievaluasi selama 60 hari pada penelitian ini, yaitu kinerja pertumbuhan (laju pertumbuhan harian, rasio konversi pakan, tingkat kelangsungan hidup, average daily growth, hepatosomatic index, rasio efisiensi protein, retensi protein dan retensi lemak), kinerja kesehatan meliputi gambaran darah (sel darah merah dan sel darah putih) serta respons imun (lizozim, aktivitas fagositosis dan respiratory burst), biokimia darah (total protein, albumin, trigliserida, high density lipoprotein dan low density lipoprotein) dan respons antioksidan (superoxide dismutase, gluthathione peroxidase dan malondialdehyde) Komposisi proksimat (bobot kering) limbah kecambah kacang hijau dihidrolisis enzim selulase 1,2 g kg-1 (LTe 1,2 g kg-1) memiliki kandungan protein 31,60%, lemak 4,59%, abu 11,31%, serat kasar 4,92% dan bahan ekstrak total nitrogen (BETN) 47,58%. Pretreatment pada LTe 1,2 g kg-1 dapat menurunkan serat kasar dari 22,05% menjadi 4,92% dibandingkan perlakuan kontrol. Hasil uji meningkat signifikan (P<0,05) terhadap nilai kecernaan bahan baku sebesar 12,88%, kecernaan protein sebesar 6,33% dan kecernaan energi sebesar 8,32% yang dihidrolisis enzim selulase dosis 1,2 g kg-1 dibandingkan kontrol (limbah kecambah kacang hijau tanpa hidrolisis). Hasil uji kecernaan pada pakan perlakuan limbah kecambah kacang hijau dihidrolisis enzim selulase dosis 1,2 g kg-1 menggantikan bungkil kedelai pada presentase 50% menunjukkan nilai kecernaan energi, kecernaan protein, kecernaan lemak dan kecernaan karbohidrat memiliki nilai tertinggi jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Hasil pengukuran uji pertumbuhan pada ikan nila yang diberi limbah kecambah kacang hijau dihidrolisis enzim selulase dosis 1,2 g kg-1 menggantikan bungkil kedelai presentase 50% (TLTe 50%) pada komposisi pakan mampu memberikan nilai kinerja pertumbuhan yang tinggi. Parameter kelangsungan hidup pada masing-masing perlakuan tidak berbeda nyata yaitu 100%. Laju pertumbuhan harian ikan nila tinggi terdapat pada presentase 50% yaitu 2,99±0,01% dan nilai rasio konversi pakan terendah sebesar 1,21±0,01. Pengukuran respons antioksidan pada ikan nila menunjukkan respons antioksidan tinggi dengan nilai SOD 81,52±0,23% dan GPx 83,16±0,17 U mg protein serta nilai MDA 1,77±0,03 μM rendah pada perlakuan pakan yang mengandung Vitamin C sebesar 132,50±0,44 mg kg-1 dan Vitamin E sebesar 122,30±0,36 mg kg-1. Penurunan trigliserida terendah 76.36±0.18 mg dL-1 terdapat pada perlakuan TLTe 50%. Hasil penelitian ini menunjukkan tepung limbah kecambah kacang hijau memberikan nilai yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan pakan tanpa tepung limbah kecambah kacang hijau.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemanfaatan Limbah Kecambah Kacang Hijau Vigna radiata Dihidrolisis Enzim Selulase pada Pakan terhadap Kinerja Pertumbuhan Ikan Nila Oreochromis sp.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcellulase enzymeid
dc.subject.keyworddigestibilityid
dc.subject.keywordgrowth performanceid
dc.subject.keywordmung bean sprout wasteid
dc.subject.keywordtilapiaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record