Selektivitas ukuran ikan kakap (Lutjanus sp.) pada bubu yang dilengkapi dengan celah pelolosan (escaping gaps)

Abstract

Ekosistem terumbu karang merupakan suatu ekosistem unik yang berada di lingkungan perairan tropis yang agak dangkal seperti paparan benua dan gugusan pulau-pulau di perairan tropis. Ekosistem perairan karang paling subur dibandingkan dengan perairan lainnya. Perairan ini mempunyai produktivitas tinggi dengan sumberdaya hayati yang sangat beranekaragam dan hubungan diantaranya sangat erat. Ikan karang merupakan salah satu biota yang ada pada perairan karang. Perairan karang Indonesia merupakan perairan karang terluas di kawasan Asia Tenggara dan secara keseluruhan mempunyai kekayaan jenis karang terbesar di dunia (Widodo et al., 1998 diacu dalam Nasution 2001). Salah satu alat tangkap yang banyak digunakan untuk menangkap ikan karang adalah bubu. Bubu termasuk dalam kategori perangkap yaitu alat tangkap yang menyerupai kurungan dimana ikan akan mudah masuk tapi sulit untuk keluar. Alat tangkap ini relatif mudah cara pengoperasiannya dan ikan hasil tangkapan tidak mengalami kerusakan, sehingga kualitas ikan hasil tangkapan dalam keadaan segar. Untuk menjaga kelestarian sumberdaya, maka ikan-ikan muda yang belum layak untuk dikonsumsi perlu dilepaskan kembali ke alam. Ikan-ikan muda yang berukuran lebih besar dibandingkan dengan ukuran mata jaring (mesh size) pada badan (dinding) bubu diharapkan dapat mudah lolos, oleh karena itu perlu dibuat suatu celah pelolosan (escaping gap) pada bubu agar ikan tersebut dapat lolos dengan mudah tanpa terluka. Penggunaan celah pelolosan diperlukan untuk bubu yang terbuat dari bahan kawat atau plastik, dimana upaya pelolosan ikan-ikan muda melalui peningkatan selektivitas ukuran mata jaring (mesh size) tidak dapat dilakukan. Penelitian mengenai selektivitas bubu diperlukan untuk memberikan informasi mengenai ukuran minimum ikan yang dapat ditangkap demi kelestarian sumberdaya ikan khususnya ikan kakap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui selektivitas ukuran ikan kakap (Lutjanus sp.) yang tertangkap pada bubu yang dilengkapi dengan celah pelolosan dan efektivitas pelolosan ikan kakap melalui celah pelolosan. Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 12 trip operasi penangkapan dengan jumlah setting sebanyak 12 kali, ikan yang tertangkap terdiri atas 16 spesies. Hasil tangkapan dominan terdiri dari famili Lutjanidae sebanyak 149 ekor dengan persentase sebesar 48,22%, Tetraodontidae sebanyak 73 ekor (23,62%), Serranidae sebanyak 27 ekor (8,74%), Siganidae sebanyak 22 ekor (7,12%) dan Monochantidae sebanyak 20 ekor (7,12%)….dst