Aktivitas enzim cairan rumen pada beberapa bahan pakan dan pengaruhnya terhadap performans broiler yang diberi ransum berbahan baku singkong
Abstract
Ternak monogastrik mengalami kesulitan dalam mencerna serat kasar karena dalam saluran pencernaannya tidak terdapat enzim yang dapat memecah struktur serat kasar menjadi lebih sederhana. Penambahan enzim dari luar merupakan salah satu usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut. Namun selama ini penggunaan enzim sangat mahal biayanya karena enzim yang digunakan adalah produk impor. Oleh karena itu dilakukan alternatif dengan memanfaatkan enzim cairan rumen dari ternak ruminansia yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Cairan rumen mengandung bermacam-macam enzim yang dapat memecah hampir semua struktur yang ada pada bahan pakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas enzim cairan rumen pada beberapa bahan pakan, dan mengkaji pengaruh pemakaian enzim cairan rumen terhadap performans broiler yang diberi ransum berbahan baku singkong hasil olahan enzim cairan rumen. Penelitian dilakukan dalam 3 percobaan yaitu uji aktivitas enzim dan tingkat degradasi, peningkatan kelarutan total dan feeding trial.
Aktivitas enzim cairan rumen diukur menggunakan spektrofotometer pada absorban 550 nm dari produk campuran 0,5 ml filtrat enzim dengan 0,5 ml CMC 1%, yang telah diinkubasi pada suhu 50 °C selama 30 menit. Tingkat degradasi dihitung dengan cara mengurangi kadar gula reduksi bahan pakan hasil olahan enzim dengan bahan tanpa enzim. Peningkatan kelarutan total dihitung dengan mengurangi kelarutan total bahan pakan hasil olahan enzim dengan bahan tanpa enzim. Feeding trial menggunakan sembilan puluh ekor DOC strain Ross yang dibagi ke dalam 9 kelompok dan diberikan salah satu dari tiga perlakuan ransum yang disusun isoenergi (EM=3000 kkal/kg) dan isoprotein (P=21%). Ketiga ransum perlakuan tersebut adalah R1 Ransum kontrol, R2 = Ransum yang badan, konversi ransum dan indeks prestasi ayam broiler.
mengandung gaplek dengan perlakuan cairan rumen, dan R3 = Ransum kontrol + probiotik Starbio. Ransum dan air minum diberikan ad libitum selama 4 minggu penelitian. Parameter yang diukur adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot
Data percobaan 1 dan 2 dianalisis statistik secara deskriptif dan data percobaan 3 dianalisis ragam (ANOVA) menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan, dan dilanjutkan dengan uji kontras ortogonal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa enzim cairan rumen mempunyai aktivitas sebesar 2,43 IU/g. Enzim cairan rumen dapat menghidrolisis beberapa bahan pakan seperti onggok, ransum mengandung gaplek, gaplek, bungkil kelapa, jerami padi, dan dedak. Tingkat degradasi enzim cairan rumen dari yang tertinggi ...