Analisis biaya diferensial produksi enzim kasar pendegradasi serat dedak gandum sebagai bahan baku pakan unggas
Abstract
Dedak gandum merupakan produk sampingan industri tepung terigu yang dapat digunakan sebagai bahan baku pakan. Kualitas dedak gandum perlu diperbaiki jika akan diberikan untuk unggas. Kualitas pakan yang rendah dapat diperbaiki dengan penambahan enzim, karena enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalisator yang telah terbukti dapat digunakan dalam pengolahan industri pangar maupun non pangan. Mengingat permasalahan pemakaian dedak gandum dalam pakan unggas adalah kandungan serat kasarnya maka enzim yang diberikan untuk memperbaiki kualitas dedak gandum adalah enzim pemecah serat
Tujuan penelitian ini adalah: i) Menpelajari proses produksi enzim selulase; 2) Menganalisis ketersediaan bahan baku dan kemungkinan produksi enzim selulase dengan menggunakan sumberdaya lokal: 3) Menghitung komponen biaya produksi enzim selulase; dan 4) Menganalisis biaya diferensial pembuatan enzim selulase dan manfaat penggunaan enzim pada ayam broiler untuk pengambilan keputusan oleh produsen dan menentukan alternatif penggunaan kapang yang paling ekonomis.
Penelitian ini didesain sebagai studi kasus untuk mengkaji secara lebih mendalam dari segi ekonomi tentang produksi enzim selulase yang dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Enzimatik Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan Cimanggu, Bogor. Analisis yang dilakukan adalah: 1) Analisis Deskriptif: dan 2) Analisis Biaya Diferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses produksi selulase dimulai dari
penumbuhan/peremajaan kapang sampai dengan pengambilan enzim kasar dari fermentor. Enzim yang telah diproduksi tersebut diujicobakan pada dedak gandum. kemudian produk diuji dengan analisa proksimat untuk melihat kualitas nutrisi dedak gandum hasil olahan enzim khususnya kandungan serat kasar. Enzim selulase yang dihasilkan oleh kapang A. niger dapat menurunkan kandungan serat kasar sebesar 14.86%, sedangkan kapang T. viride sebesar 8.24% dan enzim komersial menurun sebesar 0,36%. Produksi selulase dilihat dari segi prosesnya dapat dinyatakan sangat rumit (kompleks) dan membutuhkan ketelitian yang tinggi.
Sumber bahan baku untuk produksi enzim selulase dari kedua kapang Aspergillus niger dan Trichoderma viride dilihat dari segi ketersediaan dapat dikatakan cukup memadai dan mudah dijangkau oleh produsen walaupun terdapat salah satu komponen biaya bahan baku yang merupakan bahan impor. Salah satu bahan baku yang merupakan produk impor tersebut tidak menjadi hambatan dalam proses produksi enzim. karena produk-produk tersebut mudah didapatkan dan sudah menjadi bahan baku yang digunakan secara umum oleh berbagai industri-industri di Indonesia. ...
Collections
- UT - Agribusiness [4536]