Pemanfaatan sari buah melon dan sari wortel sebagai pengencer alternatif semen domba garut
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mencari alternatif bahan pengencer semen domba garut dengan memanfaaatkan sumber daya alam yang ada. Dalam penelitian ini digunakan 3 jenis pengencer dengan beberapa kombinasi kadar kuning telur, yaitu sari buah melon kuning telur 20%, 30% dan 40% (A, B, C) dan sari wortel kuning telur 20%, 30% dan 40% (D, E, F) sebagai perlakuan, serta Tris kuning telur 20% (G) sebagai kontrol. Parameter yang diamati adalah persentase motilitas progresif, persentase hidup dan persentase membran plasma utuh (MPU) hingga hari keempat penyimpanan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji berganda Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai hari keempat pengamatan persentase
motilitas pada perlakuan A,B,C,D,E,F, dan G secara berurutan adalah 25,00%, 27,50%,
29,17%, 19,17%, 23,33%, 26,67%, dan 40,83%. Terdapat beda yang nyata antara
kelompok perlakuan dengan kontrol (P<0,05) dan antara perlakuan B dan C dengan
perlakuan D. Persentase hidup spermatozoa pada pengencer pada kelompok A,B,C,D,E,F
dan G secara berturut-turut adalah 62,33%, 61,83%, 62,83%, 58,83%, 59,17%, 60,33
% dan 67,00 %. Secara statistik, tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) antara
perlakuan dengan kontrol maupun antara kelompok perlakuan itu sendiri. Persentase
MPU pada hari keempat pengamatan menunjukkan hasil secara berturut-turut adalah
56,50%, 59,00 %, 59,83 %, 55,50%, 55,00 %, 55,17% dan 60,50% untuk kelompok
A,B,C,D,E,F dan G. Terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) antara kelompok perlakuan
D,E,F dengan kontrol G, namun tidak ada perbedaan nyata (P>0,05) antara perlakuan
A,B,C dengan kontrol G. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengencer sari
buah melon kuning telur 40% (C) adalah jenis pengencer alternatif yang paling
mendekati kemampuan Tris kuning telur 20% dalam mempertahankan motilitas, daya
hidup dan MPU spermatozoa domba garut.