Deteksi visual toleransi kedelai (Glycine max (L.) Merr.) terhadap aluminium melalui metode pewarnaan hematoxylin
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk untuk menentukan. konsentrasi aluminium yang terbaik untuk seleksi galur/ varietas kedelai dan mengklasifikasikan galur/varietas kedelai toleransi Al.
Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi Molekuler PAU IPB pada bulan Maret sampai Juni 1995. Galur kedelai yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 28 galur yang terdiri dari Sindoro, Slamet, GH-07, GH-06, GH- 01, Sopeng I, Si Cinang, Genjah Jepang, Ti-73, Sriyono, Yellow Biloxi dan Singgalang adalah galur toleran, dan Remaga, Ti-79, Garut, AVRDC 1818, Mlg 2837, Mlg 3506, Mlg 3322, Lumut, Taitokauh, M.B.B, Mig 2644, Mlg 3300, Mlg 2508, Susu 224, Arksoy dan Glycine soja adalah galur sensitif Al. Galur-galur terpilih tersebut merupakan hasil seleksi di lapang dan di kultur air (Jusuf et al., 1994 dan Sopandie et al., 1994). Metode pewarnaan hematoxylin yang digunakan merupakan modifikasi Polle et al. (1978). Kedelai dikecambahkan selama 24 jam pada media air, kemudiaan kecambah ditumbuhkan pada media nutrisi tanpa aluminium dengan pH 4.0 selama 24 jam dan kemudian kecambah ditumbuhkan pada media nutrisi dengan perlakuan
Al pada pH 4.0 selama 17 jam.