Show simple item record

dc.contributor.advisorPutri, Eka Intan K.
dc.contributor.authorSatyarini, Wien
dc.date.accessioned2024-05-28T02:14:38Z
dc.date.available2024-05-28T02:14:38Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151840
dc.description.abstractTujuan utama dari perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan. Untuk dapat mencapai keuntungan maksimum, perusahaan perlu perencanaan secara optimal penggunaan sumberdaya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan kapasitas alat yang dimiliki. Faktor harga, nilai jual produk serta jumlah produk yang diproduksi juga berpengaruh terhadap usaha perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimum. Selain memperoleh keuntungan yang maksimum, perusahaan juga harus dapat berproduksi secara efisien. Penelitian ini bertujuan (1) menentukan kombinasi produksi yang optimal agar perusahaan mencapai keuntungan maksimum, (2) menentukan ketersediaan dari sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki perusahaan, (3) menentukan efisiensi produksi perusahaan dengan analisis Break Even Point (BEP) dan analisis profitabilitas, dan (4) menentukan fungsi elastisitas permintaan dari produk olahan mengkudu. Penelitian dilaksanakan di CV Morinda House, sebuah perusahaan di Bogor yang bergerak dalam bidang pengolahan mengkudu. Data yang digunakan adalah rata-rata dari bulan Januari hingga Juni 2002. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan program linier integer. Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis primal, analisis dual, analisis elastisitas permintaan, analisis Break Even Point (BEP), dan analisis profitabilitas. Produk yang dihasilkan oleh CV Morinda House adalah sebanyak 27 jenis. Berdasarkan hasil analisis optimalisasi produksi, maka perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp 30.546.151,85. Secara umum, CV Morinda House telah berproduksi di atas perhitungan produksi optimalnya. Meskipun demikian, keuntungan yang diperoleh dari produksi aktual hanya sebesar Rp 17.794.334,54. Dari hasil identifikasi status sumberdaya melalui analisis dual dapat diketahui bahwa sumberdaya yang tidak habis terpakai adalah air mas untuk "Raos Nusaena", "Mengkudu Juice", dan "Morinda Bogor", serbuk daun mengkudu, akar mengkudu kering, gula, kunyit putih kering, sambiloto kering, sada gori kering, serbuk buah mengkudu, kapasitas alat untuk produk cair, kapasitas alat untuk produk kapsul, serta jam kerja bagian produksi. Meskipun beberapa sumberdaya tidak habis terpakai, namun sumberdaya tersebut tidak bisa dipakai untuk menambah kapasitas produksi Selain itu, penambahan satu unit dari ketersediaan sumberdaya manapun tidak akan menambah keuntungan yang dapat diperoleh….dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleOptimalisasi dan efisiensi produksi produk olahan mengkudu Morinda citrifolia) : Studi kasus pada CV Morinda House, Bogor, Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record