Show simple item record

dc.contributor.advisorEffendi, Rizal
dc.contributor.advisorUtomo, Nur Bambang Priyo
dc.contributor.authorSari, Octavia
dc.date.accessioned2024-05-28T00:48:35Z
dc.date.available2024-05-28T00:48:35Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151783
dc.description.abstractIkan botia (Botia macracanthus Bleeker) merupakan ikan hias asli Indonesia yang menarik dengan nilai ekonomi yang tinggi. Ikan ini dapat dibudidayakan namun masih dalam skala laboratorium sehingga pemenuhan permintaan ekspor masih mengandalkan hasil tangkapan dari alam. Usaha pendederan ikan botia (ukuran 1,5 inchi) yang dilakukan para pengumpul (holder) secara umum menghasilkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang relatif rendah sebesar 1,4% dan 57,55% (Rifai & Nurdawati, 1990) sehingga menyebabkan efisiensi produksi yang rendah pula. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh faktor pakan. Oleh karena itu perlu diketahui jenis pakan yang sesuai dan dapat memacu pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan botia sehingga dapat meningkatkan efisiensi produksi. Efisiensi produksi didefinisikan sebagai hasil produksi yang diperoleh dengan biaya pakan terendah untuk menghasilkan pertumbuhan, efisiensi pakan dan kelangsungan hidup tertinggi benih ikan botia yang pada akhirnya meningkatkan keuntungan usaha. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis pakan alami (Chironomus sp., Daphnia sp. dan cacing sutera (Lumbriculus sp.)) yang dapat menghasilkan efisiensi produksi tertinggi benih ikan botia dengan mengukur pertumbuhan panjang dan bobot, efisiensi pakan dan kelangsungan hidupnya serta mengukur kualitas air media pemeliharaan benih ikan botia dan menganalisis hubungan panjang dan bobot untuk mengetahui kecenderungan pola pertumbuhan benih ikan botia selama penelitian. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 April sampai dengan 10 Mei 2003 di Laboratoarium Sistem dan Teknologi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Benih ikan botia (panjang 3,73 ± 0,20 cm dan bobot 0,74 ± 0,11 g per ekor) dipelihara dalam akuarium (60x27x30 cm) sebanyak 20 ekor (1 ekor/liter). Perlakuan yang diberikan adalah pemberian pakan Chironomus sp., Daphnia sp. dan Lumbriculus sp. secara ad libitum sebanyak 3 kali sehari pada pukul 08.00, 13.00 dan 18.00 WIB dengan jumlah yang ditimbang dalam bobot basah. Jumlah pakan yang dikonsumsi (food intake) ditentukan berdasarkan selisih jumlah pakan yang diberikan dengan jumlah pakan yang tersisa setiap harinya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Penyifonan feses dan sisa pakan pada pagi dan sore serta pergantian air sebanyak 20% setiap hari dilakukan untuk menjaga kualitas air agar tetap optimal. Pengambilan data dilakukan setiap 7 hari sekali dengan sampling total seluruh ikan meliputi panjang total yang diukur dengan menggunakan mistar 30 cm, bobot tubuh ikan yang diukur dengan menggunakan timbangan digital dalam bobot basah, efisiensi pakan yang diukur dengan menggunakan data food intake dan pertambahan bobot, kelangsungan hidup yang diukur dengan melihat jumlah ikan penelitian setiap harinya serta pengukuran kualitas air pada awal dan akhir penelitian....id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcFish Cultureid
dc.titleEfisiensi produksi benih ikan botia (Botia macracanthus Bleeker) yang diberi berbagai pakan alamiid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record