dc.contributor.advisor | Purwanto, Moh. Yanuar Jarwadi | |
dc.contributor.author | Alamsyah, Raihan | |
dc.date.accessioned | 2024-05-28T00:17:22Z | |
dc.date.available | 2024-05-28T00:17:22Z | |
dc.date.issued | 2024 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151778 | |
dc.description.abstract | Salah satu faktor yang berpengaruh dalam produksi pertanian adalah lahan. Lahan yang dikelola akan mampu memberikan produksi yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat produktivitasnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, luas lahan kering nasional mencapai 63,4 juta hektar (33,7% luas lahan Indonesia). Hal ini menunjukkan bahwa potensi lahan kering sangat besar untuk dikembangkan. Penelitian ini dilakukan untuk merencanakan kawasan terbangun lahan kering di Kawasan Perdesaan yang ada di Kecamatan Warungkiara. Perencanaan kawasan agropolitan dianalisis menggunakan metode digitasi rupa bumi dan analisis dari data-data yang sudah dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa penggunaan lahan di Kecamatan Warungkiara, yaitu pertanian daerah utara (1.308,49 ha), pertanian daerah tengah (2.795,41 ha), pertanian daerah selatan (2.424,01 ha), dan pemukiman (638,71 ha). Prasarana dan prasarana lahan kering pada kondisi eksisting masih kurang baik, sehingga diperlukan perencanaan prasarana kawasan terbangun. | id |
dc.description.abstract | One of the influential factors in agricultural production is land. Land that is managed will be able to provide different production according to the level of productivity. Based on data from the Central Statistics Agency (BPS) in 2019, the national dryland area reached 63.4 million hectares (33.7% of Indonesia's land area). This shows that the potential of drylands is huge to be developed. This research was conducted to plan dryland built-up areas in the existing Rural Areas in Warungkiara District. The planning of agropolitan areas was analyzed using the method of earth shape digitation and analysis of the data that had been collected. The results showed that there are several land uses in Warungkiara Sub-district, namely northern agriculture (1,308.49 ha), central agriculture (2,795.41 ha), southern agriculture (2,424.01 ha), and settlements (638.71 ha). Dryland infrastructure and infrastructure in the existing condition is still not good, so it is necessary to plan the infrastructure of the built-up area. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Perencanaan Kawasan Terbangun Lahan Kering di Kawasan Perdesaan | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | Agropolitan area | id |
dc.subject.keyword | plantation | id |
dc.subject.keyword | facilities and infrastructure | id |
dc.subject.keyword | Warungkiara | id |